Grid.ID - Om Pasikom lahir dari kegetiran hidup yang sulit diterima hati nurani.
Dan, kelahiran serta kehidupan Om Pasikom itu ada di tangan dan batin Gerardus Mayela (GM) Sudarta.
Bersama GM Sudarta, sang kartunis, Om Pasikom terus merasakan kepahitan demi kepahitan hidup dari zaman ke zaman yang ternyata tak jua membaik.
Karena itu pula, Om Pasikom terus teriak dan berbicara lewat caranya.
Sebab, sejak pertama kali Om Pasikom dibuat GM Sudarta pada 1967, rasanya kepahitan dan kegetiran hidup masih berlangsung.
Hukum masih belum bisa jadi gantungan keadilan.
Korupsi belum bisa diberantas dan kejahatan semakin canggih dan beraneka warna.
Tahun ini, Om Pasikom yang menjadi ikon kartun di Harian Kompas itu sudah berumur 50 tahun.
Ulangtahunnya ditandai dengan pameran "50 Tahun Kesaksian Om Pasikom" di Bentara Budaya Jakarta, Selasa (9/5/2017) dan berakhir pada 19 Mei 2017 nanti.
Meski sudah tua, demikian juga kartunisnya GM Sudarta yang sudah 72 tahun, tapi Om Pasikom tak mau mati.
Ia ingin terus hidup dan mengkritik, mengingatkan, dan menginspirasi.
"Selama hidup masih banyak penyelewengan, kartun juga akanj terus hidup menjaga moral dan mengkritik ketidakbenaran," kata GM Sudarta kepada penulis.
4 Arti Mimpi Ketombe Bukan Hal Baik, Pertanda Stres sampai Perasaan Tidak Nyaman
Penulis | : | Hery Prasetyo |
Editor | : | Hery Prasetyo |