Grid.ID - Apakah kamu pernah memperhatikan tinja (feces) mu ketika buang air besar (BAB)?
Sebagaimana dikutip Grid.ID dari Kompas.com, bentuk, warna, bau, juga mengapung tidaknya tinja kita memberikan informasi mengenai pola makan.
Juga, kemampuan pencernaan tubuh dalam mencerna makanan dengan baik atau tidak.
Pada dasarnya, tinja adalah hasil akhir dari tubuh dalam memproses nutrisi yang diperlukan dari makanan, dan membuang sisanya.
Karena itu BAB penting bagi kesehatan, karena hal itu merupakan cara alami tubuh dalam mengeluarkan sampah dari tubuh.
Tinja yang tenggelam menunjukkan pola makan yang baik, banyak mengonsumsi serat dan nutrisi lainnya.
Kotoran yang mengapung menunjukkan kamu terlalu banyak mengonsumsi lemak.
Selain itu di saluran pencernaanmu terlalu banyak gas yang tak bisa kamu keluarkan melalui kentut.
Saran Dr Oz, kentutlah rata-rata 14 kali dalam sehari.
Jadi kondisi tunja yang normal adalah yang tenggelam, ketika masuk ke kloset.
(BACA JUGA Benarkah Setelah Berhubungan Seks Ukuran Miss V Jadi Longgar dan Besar?)
Kondisi tinja seperti apa lagi yang perlu kamu ketahui dan ada masalah apa yang terjadi?
Warnanya
Kehijauan: menandakan makanan yang kamu konsumsi langsung dibuang
Coklat: warna yang umum. Warna coklat ini karena pengaruh air empedu yang diproduksi di liver, yang dibutuhkan untuk proses pencernaan.
Umumnya, sejak makanan dikonsumsi hingga berakhir di toilet, butuh waktu 3 hari.
Hitam: ini yang perlu kamu waspadai, karena hal itu bisa mengindikasikan kamu sedang mengalami pendarahan di dalam, akibat luka atau bisa juga karena kanker, loh!
Abu-abu: perlu diwaspadai juga, karena tinja berwarna terang bisa memberi sinyal adanya gejala liver.
(BACA JUGA Hal Gila yang Bisa Kamu Lakukan Agar Seks Jadi Tambah Panas! )
Ukuran dan bentuknya
Idelanya tinja yang normal berbentuk huruf “S”, utuh memanjang.
Tinja yang terpotong menujukkan makanan belum selesai dicerna dan tidak melalui proses pembuangan yang benar.
Penyebabnya, kemungkinan makanan melukai usus yang harus memprosesnya.
Bau
Jika 1 atau 2 jam sesudah kamu meninggalkan toilet, masih meninggalkan bau, ini tergolong normal.
Isi perut yang dipenuhi milyaran bakteri telah bekerja dengan baik. Jadi aktivitas bakteri inilah yang menyebabkan kotoran berbau
Tak setiap hari BAB Nggak Masalah
Ada orang yang terbiasa BAB setiap hari. Tapi pola ini tak harus sama setiap orang.
Menurut Bernard Aserkoff, MD, dokter di GI Unit, Massachusetts General Hospital, Boston, ada pola sekali atau dua kali sehari, lebih dari dua kali sehari, dua hari sekali.
Bahkan sekali atau dua kali seminggu pun tak perlu kahwatir, selama kamu masih merasa nyaman.
(BACA JUGA Hindari 3 Penyebab ini, yang Membuat Atraksi Seksmu Jadi Tidak Menyenangkan)
Berdarah
Lama nggak BAB menyebabkan tinja mengeras, dan bisa melukai anus sehingga berdarah.
Munculnya darah juga bisa karena kita sedang sembelit.
Darah dalam kotoran menjadi indikasi ada masalah yang lebih besar dalam pencernaan, misalnya adanya kanker usus besar.
Jadi, begitu selesai BAB jangan langsung siram dulu, ya, amati dulu tinjamu,
supaya kamu bisa tau ada masalah nggak di pencernaanmu. (*)