Grid.ID - Kamu pasti pernah memberikan ‘Like’ pada posting tertentu di media sosial.
Semakin banyak like, semakin tinggi nilai dari akun tersebut.
Nggak heran bila jumlah "like" merupakan parameter penting yang diburu oleh para vendor untuk mengiklankan barang dagangan masing-masing.
(BACA JUGA: Wow, Pernyataan Romantis dari Hamish Daud dan Raisa Ini Bikin Orang-Orang Meleleh!)
Oleh karena itu, muncul pula cara nggak jujur mengumpulkan jempol lewat penyedia jasa like palsu yang bukan berasal dari pengguna sungguhan.
Para pelakunya memanfaatkan fenomena pengejaran like ini dan bisa memberikan like artifisial.
Vendor membayar uang ke penyedia like palsu, lalu memperoleh sejumlah like sesuai dengan kesepakatan.
(BACA JUGA: 2 Jam Mengintip Kehidupan Pemadam Kebakaran, yang Pantang Pulang Sebelum Padam)
Seperti apa cara kerja para pemberi like palsu?
Russian man visited Chinese click farm.They make fake ratings for mobile apps and things like this.He said they have 10,000 more phones pic.twitter.com/qE96vgCCsi
— English Russia (@EnglishRussia1) May 11, 2017
Sebuah video yang beredar di internet belakangan ini memperlihatkan jawabannya.
Video tersebut direkam oleh seseorang dari Rusia yang mengunjungi tempat berjuluk "click farm" di Tiongkok.
Di sinilah "pabrik" tempat dibuatnya berbagai like, rating, atau ranking palsu untuk aneka aplikasi mobile dan posting di media sosial.