Dia membiayai operasi plastiknya dengan menggunakan kartu bank pinjaman, kata Xinhua Jumat malam.
Perwakilan dari lebih dari 300 kota di China mengeluarkan sebuah kebijakan awal bulan Juli yang menjanjikan untuk menyediakan lebih banyak kredit untuk belanja konsumen.
(Baca : Begini Nih Kalau Vishal Singh Puji-puji Jessica Iskandar )
Itu adalah salah satu upaya negara tersebut untuk menemukan sumber pertumbuhan ekonomi baru dan mengurangi ketergantungannya pada investasi infrastruktur industri berat dan investasi yang digerakkan pemerintah.
Namun, karena China berusaha memberi lebih banyak kredit kepada individu, mereka juga menghadapi lonjakan hutang rumah tangga, yang diperkirakan mencapai sekitar 50 persen produk domestik bruto tahun lalu.
Angka ini berarti lebih dari dua kali lipat dalam waktu kurang dari satu dekade.
Selama pemerintah mencoba untuk membangun sistem penilaian kredit nasional yang dapat diandalkan, pihak berwenang di seluruh negeri juga mengeksplorasi cara baru untuk menindak orang-orang yang tidak membayar hutang.
(Baca : Jessica Iskandar Bicara Kedekatannya Dengan Cowok India, Vishal Singh )
Menurut media pemerintah, satu pengadilan di provinsi Jiangsu telah membuat daftar hitam pengemplang kredit.
Siapa pun yang menelpon seseorang yang ada di daftar hitam, maka pertama-tama mereka akan dipaksa untuk mendengarkan pesan yang direkam sebelumnya yang isinya "tolong dorong orang ini untuk memenuhi kewajiban hukum mereka".
Xinhua mengatakan bahwa kota Wuhan juga telah meluncurkan serangkaian tindakan keras terhadap mangkir utang, dan menahan 186 orang pada paruh pertama tahun ini.
Tragis, Gading Marten Ungkap Kisah Kakeknya yang Jadi Tentara Belanda dan Kapalnya Dibom untuk Kerja Paksa Bangun Rel Kereta