Alasannya "Aku ada tangan, ada kaki, maka aku masih bisa jalan-jalan mencari sisa makanan yang orang buang supaya dapat aku makan karena mubazir membuang makanan."
"Aku tidak butuh uang, aku hidup untuk membersihkan masjid ini."
(BACA JUGA:Celine Evangelista Bersedia di Ruqyah )
Sesudah mengumpulkan sisa-sisa makanan ia lantas memakan makanan itu.
Namun Husein menyisakan sedikit makanannya dan menaruhnya di lantai, bila ditanya ia menjawab, "Sengaja aku menyisakan makanan ini untuk para semut di masjid ini, mereka juga makhluk ciptaan Allah yang perlu makan layaknya kita."
Paling mengejutkan ketika saat itu sudah waktu Maghrib, namun Muadzzin (orang yang adzan) tidak kunjung datang.
Lantas Husein berujar "Dimana muadzin masjid ini, sudah waktu maghrib namun belum juga datang untuk adzan, biar aku sajalah yang adzan."
(BACA JUGA: Begini Cara Anang Menghilangkan Rindu Kepada Mertua, Aih!)
Saat selesai Adzan, imam masjid menghampiri Husein, seraya berkata "Suara adzan mu merdu sekali Husein".
Husein menimpali "Memang merdu lantaran aku selalu mendengar suara adzan disini jadi aku bisa."
"Aku tak wajib sholat lantaran aku orang gila, Allah tak wajibkan aku sholat, aku beribadah dengan caraku sendiri, kalian pun tak suka aku, semuanya menghindar ketika bertemu aku."
Tak lama setelah itu Husein meninggal.
Terkejut para jemaah masjid yang memandikan mayat Husein.
Bahkan orang yang memandikannya pun sampai berganti-ganti lantaran tak sanggup memandikan jenazah Husein.
Mereka gemetar dan menangis terharu sebab melihat mayat Husein, muka jenazah itu tampak berseri-seri, bau busuk badannya ketika masih hidup hilang seketika, giginya yang berkarat jadi putih bersih dan jenazahnya berbau wangi.
(BACA JUGA: Wow, Musdalifah Sempat Lunasi Rp 70 Juta Hutang Khairil Anwar ke Penagih yang Menerornya!)
30 hari setelah kematian Husein secara bergantian para imam yang memimpin sholat selalu mendoakan Husein, para jemaah pun selalu mendoakannya sampai menitikkan air mata karena teringat akan perbuatan Husein.
Ternyata Husein dulunya juga orang normal dan pernah mengenyam pendidikan di pondok pesantren.
Dulu ibu tiri dan bapaknya suka memukulinya sampai akhirnya dia menjadi stress dan gila akibat itu, lantas Husein pergi dari rumah menjadi gelandangan.
(*)
Source | : | siakapkeli.my,facebook Edy Offiside |
Penulis | : | Anita Rohmatur R |
Editor | : | Anita Rohmatur R |