Grid.ID - Sebanyak 78 reptil buaya melarikan diri dari sebuah kandang pada hari Sabtu (23/9/17) pagi hari
Hal itu terjadi lantaran kandang mereka di Sky World Crocodile Farm di daerah Nanbu, Sichuan, China sedang direnovasi.
Menurut laporan, Buaya jenis Siam itu melarikan diri ke kolam ikan terdekat dan Sungai di bagian Barat kandang mereka.
Dilansir reporter Grid.ID dari South China Morning Post.
( BACA : Wow, Agnez Mo Jadi Sutradara, Ini Karya Pertamanya )
Peternakan buaya tersebut berhasil menangkap kembali 73 ekor yang lolos.
Namun staf peternakan masih mencari lima ekor buaya lainnya yang masih berkeliaran.
Ke 5 buaya yang lolos itu semuanya masih remaja dan tidak mampu melukai orang, menurut manajer peternakan Jiang Meng.
Dia menambahkan bahwa buaya tidak dapat bertahan lebih dari 10 hari di alam bebas selama musim dingin di Sichuan.
Hal ini dikarenakan buaya membutuhkan suhu minimum 25 Celsius untuk bertahan hidup.
Namun, peternak buaya asal Chengdu lainnya bernama Xu mengatakan bahwa buaya mungkin memiliki kesempatan untuk bertahan hidup.
Hal itu dikarenakan jika buaya-buaya itu menemukan gua atau tempat lain yang cocok untuk bersembunyi saat cuaca dingin.
Warga dari 27 desa di tepi sungai lepasnya buaya sangat ketakutan setelah mendengar berita tersebut.
( BACA : Annisa Trihapsari Diusili Pembeli Saat Jaga Bisnisnya, Ini yang Terjadi )
Mereka khawatir akhirnya buaya-buaya itu dapat berkembang biak dan menjadi ancaman bagi mereka.
"Meskipun buaya itu masih kecil, mereka bisa berlari cukup cepat," kata pawang buaya bernama He Yonglin, yang bertanggung jawab untuk mengawasi buaya hari itu.
Pemerintah daerah dan polisi daerah telah membentuk sebuah operasi pencarian, dengan mengatakan bahwa mereka perlu "menangkap semua buaya baik sudah mati atau hidup.''
Buaya Siam adalah spesies buaya air tawar berukuran kecil sampai menengah yang biasanya ditemukan di Asia Tenggara.
Mereka sekarang hampir punah di alam liar, namun banyak dibesarkan di penangkaran untuk diambil daging dan kulit mereka.
(*)
Source | : | South China Morning Post. |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |