Grid.ID- LGBT atau hubungan sesama jenis memang masih dianggap tabu di Indonesia.
Tak seperti di negara lain yang bebas mengekspresikan diri dalam berhubungan, LGBT masih belum bisa dianggap sebagai hal biasa.
Baru-baru ini, kejadian yang melibatkan para pelaku seks menyimpang ini heboh di masyarakat.
Jumat (6/10/2017) malam, sebuah SPA diduga digunakan untuk pesta seks sesama jenis.
Kepolisian Resort Metro Jakarta Pusat telah mengamankan 51 laki-laki yang melakukan pesta guy di SPA tersebut.
(BACA : Seram! Pengikut Aliran Kepercayaan Ini, Jenazahnya Ditolak Warga Hingga Dimakamkan di Depan Rumah)
51 orang itu terdiri dari WNI dan WNA dengan umur yang beragam berkisar 20-30 tahun.
Tak tanggung-tanggung, profesi para laki-laki ini terdiri dari karyawan, mahasiswa, bahkan pengangguran.
Penggrebekan ini dimulai saat beberapa warga melaporkan kecurigaannya tentang kegiatan yang dilakukan di sauna ini.
Mereka mencurigai nama SPA hanya dijadikan kedok menutupi isi yang sesungguhnya.
Sayang, saat dilakukan penggrebekan suasana spa gelap sehingga polisi tidak mengetahui kegiatan yang berlangsung.
Saat diselidiki, ditemukan beberapa bukti yang dapat menguatakan indikasi tersebut.
Telah ditemukan uang tunai sebesar 14 juta, rekening koran PT. Teritor Alam Sejati, daftar karyawan, mesin EDC Mandiri, satu bendel berkas T1 spa, 14 buah nota, 12 buah handuk, 13 alat perangsang merek Rush, dan Kondom.
Tak hanya itu, seorang petugas kebersihan juga membeberkan fakta sebenarnya.
"tidak ada SPA hanya kedok saja," ungkap salah satu OB sauna dilansir Grid.ID saat diwawancara Tribunnews.
Saat di wawancarai sebagai sakti, seorang laki-laki mengaku bahwa kedatangannya ke SPA hanya untuk melakukan gym saja.
(BACA : Istri Kedua Kiwil Berujar Seperti ini, Netizen: Amnesia ya Kalau Udah Ngerebut Laki Orang?)
Pada saat memberikan penjelasan, ia mengaku bahwa tarif yang diberikan berkisar Rp 165 ribu, bahkan ada pula yang lebih murah.
"Saya datang sendiri, kadang seminggu sekali, tahunya dari google, kalo untuk tarif bervariasi antara 165 ribu, tapi ada juga yang murah," kata pria yang hanya bisa tertunduk dan menutupi wajahnya dari awak media.
Penjelasan saksi utu juga diperjelas pihak kepolisian bahwa setiap pelanggan yang masuk, ia harus membayar uang tersebut kemudian mendapatkan kondom dan minyak pelumas.
Mengetahui hal itu, pihak polisi mengindikasi ada kegiatan yang tidak dibenarkan secara hukum.
(BACA : Lho, Baim Wong Kok Posting Beginian? Putus sama Vebby Palwinta?)
Saat ini, sudah ditetapkan 6 tersangka yang memiliki peran masing-masing dalam menjalankan sauna palsu itu.
Dua sebagai pemilik, satu sebagai penanggung jawab sauna, satu sebagai kasir untuk memberikan kunci loker, satu sebagai admin, dan satu lagi sebagai pemberi handuk dan alat kontrasepsi.
Masih dalam penyelidikan lebih lanjut, para pengunjung ini akan segera dibebaskan setelah dimintai keterangan. (*)
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |