Laporan wartawan Grid.ID Ismayuni Kusumawardani
Grid.ID - Di setiap moda transportasi umum seperti kereta api atau bisa, akan selalu dijumpai tanda 'reserved seat'.
'Reserved seat' adalah kursi yang khusus untuk penumpang penyandang cacat, lansia, wanita hamil, dan wanita yang membawa anak-anak.
Namun, tidak setiap orang paham arti tanda ini.
Mereka yang tidak masuk dalam kategori ini pun terkadang mengambil tempat duduk bertanda reserved ini.
Dikutip dari laman viral4real, ada seorang wanita hamil di Singapura merekam sepasang kekasih yang menggunakan 'reserved seat'.
Wanita hamil itu sangat marah setelah melihat beberapa orang duduk di kursi 'reserved seat' di kereta.
Wanita itu berkata pada pasangan kekasihnya.
"Tidak mengerti apa itu Reserved Seating. Dia tahu apa itu kehamilan, dia mengerti siapa bayi ibunya dan bayinya, tapi dia tidak mengerti apa itu 'reseved seat'.Orang t**** ini. Ini terakhir di sini. Lihatlah pacar b**** itu," ujarnya dalam video.
(Inilah Rahasia Tempat Tidur Pilot dan Pramugari di 7 Maskapai Penerbangan, Sempit Tapi Nyaman)
Selanjutnya, wanita itu mengalihkan perhatiannya ke pacar pria itu.
"Sayang sekali ceweknya cantik, (masih) mendapatkan pacar jenis ini," tambaahnya.
Namun, satu saksi mengklaim bahwa wanita hamil itu sudah duduk di seberang pasangan itu dan terus menyerang pasangan tersebut secara verbal.
Pasangan yang diserang pun tetap diam sepanjang perjalanan.
(Netizen Marah, Banyak Hewan Operasi Plastik, Begini Perubahannya Ini Foto-fotonya)
Ada saksi mengatakan, "ini adalah kasus kecil di Singapura. Wanita hamil dan empat anaknya bersama suami, ibu, serta pembantunya di kereta. Dia sudah menempatkan dirinya di kursi cadangan tepat di seberang pasangan kekasih saat dia merekam video ini."
"Jadi, saat itu, pasangan itu turun, suaminya mengambil tempat duduk "reserved seat" dan dia bahkan mengangkat suaranya sedikit ke arah pembantunya karena tidak cukup cepat untuk mendapatkan tempat duduk di kereta."
Lalu, apa maksud merekam video ini?
Simak video di bawah ini (*)
Tragis, Gading Marten Ungkap Kisah Kakeknya yang Jadi Tentara Belanda dan Kapalnya Dibom untuk Kerja Paksa Bangun Rel Kereta
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |