Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - De Arca Museum yang berada di Yogyakarta bikin gempar dunia maya.
Tak hanya itu, bahkan museum tersebut sampai sempat jadi sorotan masyarakat global.
Hal ini terjadi saat medsos digegerkan adanya pihak yang tak terima dengan patung Adolf Hitler di museum yang berlokasi di Jl Veteran, Pandeyan, Umbulharjo, Yogyakarta.
Simon Wiesenthal Center (SWC) merasa kecewa dengan pihak museum karena memajang patung predator pemangsa kaum Yahudi saat Jerman tersebut.
(Baca juga: VIDEO: Beredar Aksi Ugal-Ugalan 3 Calon Cabe-Cabean, Bukannya Takut Malah Nyengir!)
SWC sendiri merupakan lembaga perlindungan hak asasi warga Yahudi di seluruh dunia dan menolak gerakan anti-semit.
Anti-semit sendiri adalah suatu sikap permusuhan atau prasangka terhadap kaum Yahudi dalam beragam bentuk penganiayaan maupun penyiksaan.
Wujudnya bisa berupa serangan terhadap agama, etnik, serta kelompok ras, terhadap individu maupun pada lembaga.
Menyikapi protes yang menggelobal tersebut, ini yang kemudian dilakukan oleh pihak museum.
(Baca juga: Seorang Satpam Dibuat Terkejut dengan Kesederhanaan Kaesang Pangarep, Ternyata Ini yang Dilakukannya)
Manajemen museum langsung memindahkan patung Hitler.
Patung Hitler awalnya dipajang di depan foto kamp konsentrasi di Auschwitz-Birkenau, Polandia.
Usai melakukan pemindahan patung, Jamiy Misbah, manajer operasional De Arca Museum, langsung menyampaikan permintaan maaf.
"Kami mohon maaf, dan bukan bermaksud tak menghormati atau tak menghargai pihak-pihak tertentu."
(Baca juga: Video 2 Wanita yang Hina Driver Akhirnya Direspon oleh Pihak Go-Jek, Lho, Gak Dipecat Cuma Dapet Sanksi Ya?)
"Dengan permohonan maaf ini, kami tak akan men-display kembali patung Hitler di De Arca Museum, karena ini sensitif sekali."
Berdasarkan keterangan yang dikutip wartawan Grid.ID dari BBC Indonesia, patung tersebut sudah ada sejak tahun 2014.
Sebelum terjadi protes keras dari SWC, belum pernah ada yang melakukan kritik maupun permintaan untuk menyingkirkan patung tersebut.
"Baru Simon Wiesenthal Center yang keberatan."
(Baca juga: Gestur Ini Dianggap Dapat Picu Amarah Jamaah Kpopers, Apa yang Sebenarnya Terjadi Saat Korea Selatan VS Kolombia?)
Saat ditanya apa alasannya memasang patung Hitler, ini jawabannya.
"Jadi Hitler kami display dalam kategori patung tokoh dunia."
"Jadi sekali lagi bukan maksud bersenang-senang dengan berfoto tanpa berempati kepada korban kekejaman Hitler."
Mengejutkan, ribut-ribut patung Hitler di Indonesia ternyata juga jadi sorotan media asal Russia.
RT menyoroti, hingga hari sabtu (11/11/2017) kemarin, sosok Hitler dapat ditemukan berdiri di antara Darth Vader hingga sejumlah pemimpin dunia termasuk Presiden Jokowi.
Media asal Russia tersebut menyebutkan bahwa patung Hitler terbukti populer di kalangan penduduk setempat.
Dalam beragam foto yang beredar di medsos, RT menyebutkan sejumlah pengunjung bahkan terlihat melakukan salam a la Nazi.
Bagi Human Rights Watch (HRW) ini adalah hal memuakkan.
HRW sendiri adalah sebuah organisasi non-pemerintah yang berbasis di Amerika Serikat (AS) yang melakukan penelitian dan pembelaan dalam kasus pelanggaran hak asasi manusia.
"Terlepas dari niatnya, menggambarkan Hitler seolah-olah dia adalah sosok yang dihormati adalah sikap yang buruk," ungkap Andreas Harsono, salah seorang peneliti HRW.(*)
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |