Laporan Wartawan Grid.ID, Adrie P. Saputra
Grid.ID - Keluarga seharusnya merayakan ulang tahun putrinya yang ke 8.
Tapi mereka malah berduka, mengantarkan anaknya ke pemakaman.
Sebelumnya telah dilaporkan seorang gadis berusia 8 tahun yang hilang oleh keluarganya pada malam ulang tahunnya, di General Santos City, Filipina.
Dikutip Grid.ID dari Viral 4 Real, saksi mata mengaku terakhir melihat gadis itu masih hidup bersama tetangga.
Tetangga itu dikabarkan berprofesi sebagai tukang roti yang bekerja di dekat rumahnya.
(BACA: Sisi Gelap Dunia Hollywood yang Baru Terungkap, dari Pelecehan Seks Sampai Pemerkosaan)
Sebuah pencarian dilakukan dan menemukan fakta yang memilukan.
Gadis itu akhirnya ditemukan dalam keadaan telanjang dan sudah tidak bernyawa.
Mirisnya lagi bagian tengkorak kepalanya telah hancur.
Menurut kepala polisi, Fernando Manuel, mereka langsung menanggapi panggilan keluarga tersebut dan mencari gadis kecil itu.
"Kami segera menanggapi laporan orangtuanya, dan pergi ke rumah mereka di mana seseorang mengatakan bahwa mereka terakhir melihat gadis itu masih hidup dengan tetangga mereka yang adalah seorang tukang roti," kata Fernando.
(BACA: Kampanyekan Hidup Sehat, Model Cantik Ini Malah Panen Bullyan, Hingga Ancaman Pemerkosaan!)
Polisi segera pergi ke rumah tersangka dan menemukannya sedang mencuci pakaian bernoda darahnya.
Tersangka, yang diidentifikasi sebagai Mark Engkong, kemudian dibawa ke Police Station 7 dimana dia diinterogasi dan dipenjara.
"Dia mengaku atas kejahatannya, itulah sebabnya kami tahu bahwa dia mengubur anak itu di sebuah peternakan."
"Bagi kami secara pribadi, apa yang dia lakukan tidak bisa dimaafkan."
Namun, klaim tersangka terus berubah.
Dia juga mengklaim bahwa ada orang lain yang memintanya untuk membawa anak itu dan membawanya kepada mereka.
Dia mengaku menyaksikan mereka memperkosa gadis berusia 8 tahun itu.
Dia kemudian mengaku telah melarikan diri sebelum tersangka 'lainnya' yang diduga memperkosa dan membunuh gadis itu.
"Sementara mereka (memperkosa) dia, saya melarikan diri. Saya tidak melakukan itu," kata Engkong.
Keluarga yang berduka, bagaimanapun juga menegaskan bahwa Engkong harus menerima hukuman tertinggi yaitu hukuman mati.
Mereka sangat terpukul, terutama saat anak itu seharusnya merayakan ulang tahunnya yang ke 8 hari itu.
"Akan lebih baik jika dia (tersangka) akan diberi hukuman mati. Dia harus diberi hukuman mati, saya kasihan dengan anak saya," kata ayah korban dalam sebuah wawancara.
"Baiklah kalau hanya dipenjara, tapi kaki tangannya harus tertangkap juga, untuk memberi keadilan pada putriku," tambahnya.
Polisi setempat berjanji untuk menangkap semua tersangka yang tersisa (jika ada), dan memberi mereka hukuman yang layak mereka dapatkan. (*)
Source | : | viral4real.com |
Penulis | : | Adrie P. Saputra |
Editor | : | Adrie P. Saputra |