Rabu Wekasan, Rebo Wekasan, atau Rebo Pungkasan adalah nama hari Rabu terakhir di bulan Safar pada Kalender lunar versi Jawa.
Pada hari itu biasanya dimulai rangkaian Adat Safaran hingga berakhir di Jumat Kliwon bulan Maulid/Maulud.
Upacara ini berupa Sedekah Ketupat dan Babarit di daerah Sunda kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap.
Keistimewaan hari ini yakni dimana satu satunya hari yang tidak tergantung pada hari pasaran dan neptu untuk melakukan suatu upacara adat.
Catatan dalam adat Kejawen hari pasaran dan neptu adalah sangat penting demi keselamatan dan berkah dari acara, kecuali pada hari ini.
Konon ini adalah hari datangnya 320.000 sumber penyakit dan marabahaya 20.000 bencana.
Maka rata-rata upacara yang dilaksanakan pada hari ini adalah bersifat tolak bala.
Di sebagian kalangan masyarakat Sunda juga dikenal istilah Arba Mustamir.
Menurut sebagian masyarakat Sunda bulan safar adalah bulan yang dianggap pamali untuk mengadakan pesta perayaan, seperti hajat pernikahan atau sunatan anak.
Beberapa mempercayai tentang mala petaka yang akan turun pada Rabu Wekasan.
Setidaknya ada dua musibah yang akan terjadi pada bulan ini, yaitu Paceklik Order dan Bulan Balae atau bulan
(*)
Artikel ini pernah tayang di Tribunwow dengan judul Dianggap Sakral, Ini Penjelasan Tentang Rabo Wekasan, Rabu Terakhir di Bulan Safar
Source | : | Tribunwow.com |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |