Tampak, Fang mengangkat ular yang sedang hamil dari salah satu kantong jaring.
Masing-masing dari kantong jaring di ruangan tersebut berisikan selusin ular.
Gambar yang lain memperlihatkan istrinya, Yang, mengecek kondisi telur ular untuk mengetahui kesehatan embrio di dalamnya.
Peternakan ular mereka adalah salah satu dari lebih dari 100 peternakan, di Kabupaten Deqing, di mana lebih dari tiga juta ular dibesarkan setiap tahun untuk makanan dan obat-obatan.
Peternakan ular di desa tersebut pertamakali diprakarsai oleh Yang Hongchang, yang mencoba membudidayakan ular pada tahun 1980-an.
Dijuluki “raja ular”, pria berusia 67 tahun itu sekarang memiliki perusahaan yang fokus untuk membuat suplemen makanan dari hewan ini.
Baca Juga : Turunkan Penumpang di Tengah Jalan Karena Mendukung Jokowi, Driver Grab Pendukung Prabowo Dinonaktifkan
“Ketika saya masih muda, seluruh desa sangat miskin,” kata Yang.
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |