Menurut Ding Xiuhong, pendiri merek smartphone Dakele awal: "Kompetisi jauh lebih cepat dan lebih kejam dari yang kami harapkan".
Dakele mengatakan pada tahun 2016 pihaknya menangguhkan bisnisnya.
Baca Juga : Nggak Cuma Hotman Paris 4 Artis ini Juga di Blok Isteri Reino Barack, Syahrini
"Raksasa internet memasuki pasar, membuat persaingan menjadi pertempuran yang dapat menghabiskan uang paling banyak," Ding memposting di Weibo, layanan media sosial Twitter-seperti China.
Dakele didirikan pada tahun 2012 dan berbasis di Beijing dan negara tetangga Tianjin.
Itu membuat namanya memproduksi handset lebih murah dengan spesifikasi tinggi.
Dakele bergabung dengan pembuat smartphone lainnya yang memudar termasuk Eton Technology dan K-touch, dua pabrikan China lainnya yang menangguhkan operasinya.
Didirikan pada tahun 2004, Eton yang berbasis di Shenzhen dikenal dengan ponsel dan smartphone dengan harga rendah dengan baterai yang kuat.
Baca Juga : Nggak Cuma Hotman Paris 4 Artis ini Juga di Blok Isteri Reino Barack, Syahrini
Merek Ini bangkrut setelh meninggalkan lebih dari 100 juta yuan Rp220 Milliar dalam utang yang belum diselesaikan, menurut National Business Daily.
Tidak seperti Eton, K-touch salah satu ponsel yang sempat populer di Indonesia dan pernah menjadi merek terkemuka di China.
Bahkan K-touch adalah vendor telepon seluler No. 3 di negara itu setelah Nokia dan Motorola pada tahun 2009.
Tahun 2015 lalu, perusahaan menangguhkan sebagian besar operasi ponsel cerdasnya karena persaingan yang ketat dan keuntungan yang rendah.
Pertumbuhan pasar smartphone China yang melambat juga memberikan peluang lebih sedikit bagi pemain yang lebih kecil. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul, “Sempat Populer di Indonesia, Merek Ponsel China Ini Ternyata Bangkrut! Salah Satunya Gara-gara Xiaomi”
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |