Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Sarah Nurhayati
Grid.ID - Beberapa waktu lalu video Dewi Perssik viral di media sosial.
Mobil yang ditumpangi Dewi dan suaminya, Angga Wijaya, menerobos jalur Transjakarta di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan.
Hal tersebut membuat pelantun lagu 'Halalin Aku' ini dilaporkan oleh seorang petugas Transjakarta, yakni Harry Maulana pada 2 Desember lalu.
(Maju Terus Pantang Mundur, Dewi Perssik Siap Melawan Petugas Transjakarta di Jalur Hukum, )
Selang dua hari setelahnya, Dewi Perssik kembali melaporkan petugas Transtakarta tersebut ke Polda Metro Jaya.
Tidak sampai di situ, kejadian yang menimpanya itu membuat Dewi Perssik geram dan enggan diajak berdamai.
"Damai itu urusan belakangan," tandas Dewi saat dijumpai Grid.ID di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (7/12/2017).
(Lewat Jalur Busway, Ternyata Ini Alasan Dewi Perssik...)
"Yang pasti adalah fakta hukum, karena memang di sini kan kalau posisi itu saya kembalikan, saya ibaratnya orang biasa, terus tiba-tiba saya digebukin orang, dihakimi orang, itu kan enggak benar," pungkas Dewi.
Wanita kelahiran Jember ini mengatakan banyak orang yang tidak tahu pokok permasalahannya, tapi sudah ikut menghakiminya.
Itu hal yang membuat Dewi Perssik semakin geram.
"Kalau tiba-tiba asal main videoin terus kemudian kita dikata-katain monyet, itu kan enggak banget," ungkap Dewi.
Dewi mengaku semua fasilitas yang ia dapatkan agar bisa dikawal polisi itu dari Production House dan juga salah satu stasiun televisi swasta yang menaungi dirinya.
"Kalau kita melewati jalur busway (dengan jasa polisi) itu tidak, tapi kalau menggunakan (jasa) polisi untuk mengawal kami itu iya,"
(Kesal, Dewi Perssik Pertanyakan di Mana Hati Nurani Petugas TransJakarta)
"Tapi bukan Dewi Perssik, tapi salah satu dari pihak production dan salah satu televisi swasta yang memang memberikan itu kepada kami," kata Dewi. (*)
Penulis | : | Okki Margaretha |
Editor | : | Okki Margaretha |