"Sementara kondisi anak saya karena dia baru berani bicara sama saya bahwa dia dianiaya itu, sekarang semakin depresi, tertekan, traumatik dan psikisnya sudah terkena," ungkap LK, ibu korban.
Akibat peristiwa penganiayaan itu, AU yang juga menderita penyakit asma kini mengalami trauma berat.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, kondisi AU yang stres membuatnya mengalami gangguan tidur.
"Tadi juga sudah dikontrol oleh ibu dokter psikiaternya, Ibu Jorjor, itu bahwa Audrey ini tidak bisa tidur."
"Dia tidurnya selalu kebangun, kebangun dan teriak. Nah dia ini tingkat stresnya mungkin trauma yang terjadi karena dia anak kecil," ungkap ibu AU.
Keluarga korban juga mengaku memperoleh informasi bahwa selama ini komplotan pelaku siswi SMA di Pontianak ini kerap melakukan aksi perundungan pada korban lainnya.
Atas terjadinya peristiwa yang dialami AU, pihak keluarga memilih untuk terus melanjutkan kasus ini hingga ranah hukum.
Termasuk melaporkan kejadian tersebut pada unit PPA Polresta Pontianak.
Hal ini ditempuh keluarga korban agar para pelaku mendapatkan efek jera.
"Saat ini proses hukum tetap berjalan, dan kita tetap akan meneruskan ini ke jenjang pengadilan. Tidak ada kata damai, karena mediasi yang pertama kita gagal."
"Kalau ada lagi mediasi, kita nggak mau lagi mediasi karena ini akan kita lanjutkan hingga selesai," ucap Fety Rahma Wardani SH, kuasa hukum korban.
(*)
Source | : | Kompas.com,YouTube |
Penulis | : | Asri sulistyowati |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |