Pihak pengadilan menyebutkan ini merupakan salah satu konsekuensi yang harus dihadapi para penghutang.
Para penunggak utang ini juga harus menghadapi pembatasan jarak berpergian, harus rela masuk di berbagai daftar hitam, dan diekspos media.
"Dengan mempertontonkan video tersebut, orang-orang akan menyadari pentingnya menaati hukum," ungkap pihak pengadilan.
"Untuk mereka yang sebenarnya mampu tapi memalsukan dokumen propertinya, pihak pengadilan akan membekukan, bahkan menahan sang penunggak atas dasar melanggar hukum," tambah mereka.
Aksi yang dilakukan pihak pengadilan bertujuan untuk menekan para penunggak supaya mereka segera membayarkan tagihannya.
Aksi dari pengadilan ini bisa dibilang berhasil.
Diketahui ada seorang anak yang sampai tidak jadi menonton ke bioskop bersama teman-temannya.
Source | : | South China Morning Post |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |