Jaksa mendakwa Willingham membakar dan membunuh anaknya untuk menutupi pelecehan terhadap tiga gadis (post mortem tidak menemukan bukti pelecehan).
Banyak bukti terhadap didasarkan pada dua penyelidik pembakaran yang percaya bahwa api 'berbicara' kepada kamu, bahwa api telah menghancurkan bukti.
Mereka mengandalkan teknik investigasi kebakaran janggal.
Baca Juga : Diklaim Sebagai Wanita Tersubur, Diusia 36 Tahun Mariam Sudah Melahirkan 44 Anak
Para jaksa menggambarkan Willingham sebagai pria dengan kepribadian gelap dengan merujuk poster "Iron Maiden" yang digantung di rumahnya, menunjukkan kekerasan & kematian.
Dia juga memiliki tato tengkorak, dan meyakini rumah ini sengaja diubah menjadi jebakan maut, namun sayang itu hanya kiasan klise yang tidak membuktikan apapun.
Hingga akhirnya seorang informan dari penjara bernama Johnny Webb mengatakan pada pihak berwenang bahwa Willingham mengaku membakar.
Baca Juga : Meski Naik MRT Sambil Berdiri, Yuni Shara Tetap Bawa Tas Mewah Puluhan Juta Rupiah!
Dia dijatuhi hukuman mati dengan serangkaian banding gagal dan dieksekusi dengan suntik mematikan pada 17 Februari 2004.
Namun, dalam laporan David Grann untuk The New Yorker, Trail By Fire memberikan informasi baru menunjukkan bahawa bukti pembakaran salah diartikan dan tidak akurat.
Baca Juga : Miris! 19 Anak Bawah Umur di Garut Lakukan Hubungan Seks Menyimpang, Rata-Rata Pelaku Pernah Jadi Korban
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |