Grid.ID - Tak banyak yang tahu, ternyata selama ini negara kecil di daerah Asia Selatan, negara Bhutan melarang penduduknya jatuh miskin.
Demi kesejahteraan rakyatnya, negara Bhutan melarang penduduknya jatuh miskin atau menjadi tunaswisma di jalanan.
Diketahui, konon dengan lima syarat utama kehidupan, negara Bhutan melarang penduduknya jatuh miskin hingga mampu menjamin kesejahteraan rakyat.
Baca Juga : Tinggal Seorang Diri di Rumah, Cucu Ki Hadjar Dewantara Ditemukan Meninggal Dunia
Dari ribuan wilayah dan negara di dunia yang luas ini, apakah kamu pernah mendengar soal negara Bhutan?
Ya, negara Bhutan adalah negara kecil yang terletak di Asia Selatan dengan wilayah yang diapit oleh dua negara besar, India dan Tiongkok.
Meski termasuk sebagai negara kecil dengan jumlah penduduk tak lebih dari satu juta, Bhutan termasuk salah satu negara yang makmur.
Hal ini terlihat dari tak adanya tunawisma di pelosok negara tersebut.
Mengapa bisa seperti itu?
Melansir dari artikel Bright Side hal ini dikarenakan pemerintah Bhutan menerapkan larangan bagi penduduknya untuk jatuh miskin.
Peraturan ini memang tidak secara tertulis menyebutkan bahwa tak ada penduduknya yang boleh jatuh miskin.
Akan tetapi, pemerintah akan melakukan sesuatu untuk menghindari adanya peningkatan jumlah tunawisma di jalanan.
Semenjak peraturan ini dijalankan, penduduk Bhutan dikenal dengan kesejahteraan yang baik.
Baca Juga : Niat Cari Kerja untuk Obati Ayahnya yang Sakit, Gadis 17 Tahun di Pontianak Malah Diperkosa Saat Melamar
Terdapat lima prinsip hidup yang diterapkan oleh pemerintahan Bhutan untuk menjaga kesejahteraan rakyatnya.
Mau tahu seperti apa peraturan tersebut?
Yuk simak informasi unik nan menarik ini yang berhasil dirangkum Grid.ID dari Bright Side!
Baca Juga : Anaknya Tak Mau Hantar, Seorang Pria Nekat Pergi ke Rumah Sakit Sendirian dengan Kondisi Jantungnya Kambuh
1. Tak Boleh Ada Tunawisma
Sudah menjadi rahasia umum bila jalanan di negara Bhutan ini tak pernah terlihat satu pun tunawisma.
Hal ini dikarenakan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintahan kerajaan Bhutan.
Dalam peraturanm tersebut disebutkan bahwa setiap warga yang kehilang rumah dan harta bendanya harus menghadap kepada Raja.
Baca Juga : Jokowi Bakal Pindah ke Singapura Jika Lengser Jabatan, Gibran dan Kaesang : Ntaps Siap Jadi Warga Toa Payoh
Setelah mendengarkan keluh kesah rakyatnya, Raja akan memberikan mereka sebidang tanah subur untuk diolah sebaik mungkin.
Tentu saja permintaan ini juga diikuti dengan pemeriksaan lebih lanjut oleh aparat setempat untuk membuktikan warga tersebut bohong atau tidak.
2. Pernah Melarang Adanya Televisi dan Internet
Pernah menganggap televisi dan internet adalah pengaruh yang buruk bagi rakyatnya, pemerintah Bhutan sempat melarang kedua hal tersebut.
Baca Juga : Update Real Count Pilpres 2019, Pasangan Jokowi-Amin Tembus 12 Juta Suara dari Jawa Tengah!
Namun pelarangan ini hanya berlanjut hingga tahun 1999.
Karena tak mungkin membatasi diri dengan teknologi, terlebih lagi ketika Bhutan adalah negara dengan potensi wisata tinggi, akhirnya pemerintah kembali mencabut larangan ini.
Akibat hal ini, Bhutan tercatat sebagai negara terakhir di dunia yang rakyatnya menggunakan televisi secara serempak.
Baca Juga : Viral Video Pengendara Motor Nekat Terobos Rel Saat Kereta Melintas, Malah Kesal Saat Diselamatkan Petugas
3. Semua Layanan Kesehatan Gratis
Tak hanya memberikan rakyatnya tanah secara cuma-cuma, pemerintah Bhutan juga menggratiskan layanan kesehatan.
Layanan kesehatan gratis ini pun mencakup banyak hal termasuk pemeriksaan rutin, perawatan medis secara profesional maupun pengobatan tradisional.
Masyarakat pun diberi kebebasan untuk memutuskan jenis pengobatan yang cocok untuk mereka.
Baca Juga : Seorang Pegawai Klub Malam Hampir Dibakar Hidup-Hidup Setelah Main Serong dengan Pacar Orang
4. Menjunjung Tinggi Pakaian Tradisional
Jika di negara lain pakaian tradisional dikenakan hanya pada hari-hari penting, rupanya berbeda di Bhutan.
Menjunjung tinggi adat budaya negara sendiri, rakyat Bhutan kerap kali terlihat menggunakan baju tradisional mereka dalam kegiatan sehari-hari.
Tak hanya soal budaya, pakaian juga rupanya menunjukkan status sosial mereka dalam kehidupan bermasyarakat.
Status dan tingkat sosial seseorang dapat dilihat dari warna syal yang menutupi bahu kiri mereka.
Orang-orang biasa akan mengenakan syal putih. Sedangkan orang-orang yang mulia dan para biksu mengenakan warna kuning.
5. Tingkat Kepedulian Terhadap Alam Tinggi
Selain dikenal sebagai negara dengan penuh potensi wisata, rupanya Bhutan juga dikenal sebagai negara dengan tingkat kepedulian terhadap alam yang cukup tinggi.
Baca Juga : Hanya untuk Bertemu Bupati, Seorang Bocah 12 Tahun Rela Jalan Selama 12 Jam Tanpa Alas Kaki
Hal ini dikarenakan mayoritas penduduk Bhutan beragama Buddha dan percaya akan adanya karma.
Saking pedulinya dengan alam, Bhutan mencetak rekor dunia ketika masyarakatnya menanam 50.000 pohon hanya dalam satu jam pada tahun 2015 lalu.
(*)
Source | : | Bright Side |
Penulis | : | Tata Lugas Nastiti |
Editor | : | Tata Lugas Nastiti |