Laporan Wartawan Grid.ID, Nopsi Marga
Grid.ID - Nama Lalu Muhammad Zohri menjadi perbincangan publik di tahun 2018.
Zohri, sapaan akrab sprinter asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), ini berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan meraih medali perak di Asian Games 2018.
Tak hanya kemampuan berlarinya yang membuat masyarakat terpukau, latar belakang kehidupan Zohri sebelum menjadi atlet juga jadi sorotan banyak masyarakat.
Diketahui Zohri merupakan anak yatim piatu, dan hidup dalam keterbatasan ekonomi.
Zohri meraih medali perak lewat cabang olahraga lari estafet 4 x 100 meter.
Sebelumnya Zohri juga menjadi juara dalam ajang internasional.
Baca Juga : Jaga Stamina Saat Puasa, Ayudia Bing Slamet dan Ditto Percussion Akui Tetap Olahraga Kardio!
Melansir laman Bangkapos.com, Zohri menjadi juara dalam ajang International Association of Athletics Federations (IAAF) World U-210 Championship di Tampere Finlandia.
Zohri berhasil unggul dengan catatan waktu 10:18 detik.
Kemenangan Zohri dan kemunculan nama Zohri yang pertama ini menjadi perbincangan publik.
Banyak selebriti dan pihak pemerintah bahkan memberikan bantuan kepada Zohri.
Melansir laman Bangkapos.com Zohri mendapat 9 hadiah usai kemenangannya di Finlandia, dari berbagai pihak.
Hadiah berupa bonus Rp 200 juta dari Gubernur NTB, hadiah Rp 100 juta dari Hotman Paris, Umrah bersama keluarga, bergabung dengan TNI tanpa tes.
Zohri mendapat rumah baru dan renovasi rumah lama, tawaran beasiswa, diangkat jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), mendapat lapangan atletik, dan minimarket.
Baca Juga : Wajah Bayinya Masih Disembunyikan, Raditya Dika Tuai Penghasilan Luar Biasa Dari Konten YouTubenya Soal Anak
Satu tahun telah berlalu, kini renovasi rumah lama dan pembuatan rumah baru oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), telah selesai.
Rumah lama Zohri tidak mengalami banyak perubahan desain, hanya mengganti material rumah agar menjadi permanen.
Melansir laman Kompas.com, renovasi rumah lama Zohri hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp 30 juta.
"Pihak keluarga Zohri ingin desain rumah tetap dipertahankan karena rumah tersebut memiliki banyak memori," ungkap Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, seperti yang Grid.ID kutip dari laman Kompas.com.
Rumah Zohri dibuat untuk lebih tahan terhadap gempa bumi.
Baca Juga : 5 Bulan Kenal dan Pacaran, Gadis ABG Dipaksa Beradegan Syur sambil Live Facebook oleh Kekasihnya
Material rumah Zohri yang dulunya hanya dari anyaman bambu kini diganti dengan konstruksi kayu kelas 1 finishing plitur Kalimantan.
Rumah Zohri yang berukuran 5 x 7 meter dilengkapi dengan lantai keramik, plafon, dan triplek setebal 6 milimeter.
Baca Juga : Bahagianya Cornelia Agatha Puasa dan Bukber dengan Warga Bekasi
Bahkan Zohri mendapat sumbangan dari Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) berupa perabot rumah tangga, mulai dari lemari, kursi, tempat tidur, dan perlengkapan dapur.
Tak hanya renovasi rumah, Zohri juga mendapat rumah baru dari Kementrian PUPR yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Utara.
Rumah baru Zohri dibangun di atas tanah seluas 500 meter persegi.
Berlokasi dekat dengan rumah lama Zohri, yakni sekitar 1,5 kilometer.
Melansir laman Kompas.com, pembangunan rumah baru Zohri menggunakan dana APBN tahun 2018 sebesar Rp 591 juta, yang dilaksanakan oleh kontraktor CV Rekan Utama.
Pembangunan dilakukan pada bulan Oktober dan selesai pada bulan Desember 2018.
Rumah baru Zohri dibangun seluas 60 meter persegi, terdiri dari halaman depan dan samping, ruang tamu, dapur, toilet, dan 3 kamar tidur.
Memiliki halaman yang luas, rumah baru Zohri juga dilengkapi dengan pagar keliling. (*)
Source | : | BangkaPos,Kompas |
Penulis | : | Grid Reporter |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |