Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID – Polisi Jepang mengatakan pada hari Rabu (27/12/2017) mereka telah menangkap seorang pasangan suami isteri.
Mereka ditangkap karena anak perempuannya yang berusia 33 tahun membeku sampai mati di sebuah ruangan kecil tempat mereka mengurungnya selama bertahun-tahun.
Miris, ternyata anak tersebut mereka kurung karena mereka percaya bahwa dia memiliki penyakit jiwa yang membuatnya berubah menjadi kasar.
(BACA: Aliando Syarief Hengkang Dari Siapa Takut Jatuh Cinta, Aktor Ganteng Ini Penggantinya?)
Dilansir Grid.ID dari The Star, Departemen Kepolisian Prefektur Osaka, Jepang mengatakan bahwa jasad Airi Kakimoto ditemukan dalam keadaan malnutrisi yang ekstrem.
Penemuan ini terjadi setelah orang tuanya melaporkan kematian Airi pada hari Sabtu 23/12/2017.
Tubuh Airi dikatakan memiliki tinggi 145 cm namun beratnya hanya 19 kg.
Polisi mengatakan, Yasutaka Kakimoto berusia (55) dan Yukari Kakimoto (53) mengaku bahwa mereka memberi makan anak perempuan mereka satu kali sehari.
(BACA: Ingin Pakai Tren Eyeshadow Lavender, Inilah Inspirasi Mengaplikasikan ala Demi Lovato!)
Mereka mengurung Airi di kamar seluas 3 meter persegi selama 15 tahun.
"Putri kami sakit jiwa dan, dari usia 16 atau 17, dia menjadi kasar, jadi kami menahannya di dalam ruangan," kata polisi mengutip ucapan orangtuanya.
Memiliki anak yang menderita cacat mental dan fisik masih dianggap aib dan mendapat stigma negatif di masyarakat Jepang.
Polisi mengatakan orang tua Airi menambahkan ruangan kecil yang dilengkapi dengan kamera dan pintu ganda yang hanya bisa dibuka dari luar ke rumah mereka.
Ruangan ini juga dilengkapi toilet darurat dan tabung dari tangki air di luar.
Sekitar 10 kamera pengintai dipasang di luar rumah bertingkat satu, yang dikelilingi pagar setinggi 2 meter, kata polisi.
Orang tua Airi menemukan anak perempuan mereka meninggal pada Senin (18/12/2017).
Namun mereka melaporkan kematiannya pada hari Sabtu (23/12/2017).
(BACA: Aliando Syarief Hengkang Dari Siapa Takut Jatuh Cinta, Aktor Ganteng Ini Penggantinya?)
"Kami ingin bersama putri kami," kata polisi mengutip ucapan mereka.
Polisi mengatakan bahwa pasangan tersebut ditangkap karena dicurigai membuang secara tidak sah suatu bagian tubuh.
Tuduhan ini biasanya merupakan sebuah langkah yang sering mendahului tuduhan yang lebih serius.(*)