Teknik pertama adalah mumi alami di mana mumifikasi dilakukan oleh alam.
Sejauh ini sekitar 29 persen dari 282 mumi Chinchorro adalah hasil mumifikasi alam.
Teknik mumifikasi lainnya adalah mumi hitam, mumi merah, mantel lumpur, dan teknik perban.
Hal ini dikarenakan proses mumifikasi semakin kompleks seiring dengan berjalannya waktu.
Dukungan iklim kering
Situs tempat mumi tertua berusia sekitar 5.000 tahun digali pada tahun 1978 silam ada di Camarones 14.
Salah satu alasan mengapa mumi bisa bertahan adalah karena iklim yang sangat kering dan tingkat salinitas tinggi dekat pantai.
Kondisi tersebut sangat sempurna untuk mengawetkan mumi.
Salah satu ancaman nyata saat ini adalah perubahan iklim yang membuat hujan badai semakin sering terjadi.
Hujan mampu mengikis lapisan tanah dan memunculkan mumi-mumi itu ke permukaan.
Kini di teluk sekitar pantai tersebut, ada banyak peninggalan mumi dan artefak Chinchorro yang muncul ke permukaan.
Nelayan setempat menutupinya dengan kotoran untuk mencegah pencurian makam.
Itulah hal terbaik yang bisa dilakukan para nelayan.
Selain belum masuk dalam Situs Warisan Dunia, tidak ada ruang bagi mumi-mumi ini di museum Chile.
Bahkan banyak orang tidak tahu jika mumi-mumi tersebut merupakan yang tertua di dunia.
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Dianita Anggraeni |
Editor | : | Dianita Anggraeni |