Laporan Wartawan Grid.ID, Ismayuni
Grid.ID - Kapan terakhir kali kamu meraba-raba dompetmu dan membayarkan sejumlah uang pada kasir?
Di Tiongkok, dompet bisa benar-benar menjadi brang ketinggalan zaman karena pembayaran via mobile dengan cepat merambat bagai lalapan si jago merah.
Dikutip Grid.ID dari laman Asia One, studi terbaru ini diungkap oleh alat pembayaran Alipay.
Warga Tiongkok semakin mengandalkan ponsel untuk membayar makanan dan membuat janji medis.
( BACA JUGA: Sempat Vakum, Program Mata Najwa Akan Hadir Kembali di Layar Kaca )
Hal itu terungkap dari data 82 persen dari 520 juta pengguna Alipay.
Alipay mengadopsi layanan dompet digital.
Perusahaan ini kemudian membuat sebuah penelitian dengan melacak profil konsumsi pengguna sepanjang tahun 2017.
Sebanyak 11 provinsi diketahui memiliki proporsi pembayaran mobile melebihi 90 persen.
( BACA JUGA: Wajib Dicoba! Ini Dia Cara yang Tepat Untuk Merawat Kulit Sensitifmu )
Hasil ini naik dari angka sebelumnya yang hanya satu provinsi di tahun 2016.
Provinsi Guizhou dan Shanxi berbagi posisi teratas dengan 92 persen tingkat pembayaran mobile.
Tren seperti itu terbukti dari berkurangnya kebutuhan akan dompet fisik.
Jumlah pembelian dompet turun untuk pertama kalinya dalam 3 tahun di banyak tempat perbelanjaan Alibaba Group.
( BACA JUGA: Banyak Netizen yang Patah Hati Saat Ahok Gugat Cerai Istrinya, Ternyata Begini Menurut Pandangan Psikologi )
Salah satu alasan yang mendorong pertumbuhan eksponensial semacam itu adalah berkembangnya QR code merchant.
QR code merchant dapat dipindai pelanggan melalui telepon mereka dan diarahkan ke pembayaran online.
Alipay mengatakan bahwa lebih dari 40 juta toko telah mengaktifkan transaksi mobile dengan menggunakan kode tersebut.
Pembayaran mobile juga telah merambah pada beberapa hal publik dan urusan masyarakat.
( BACA JUGA: Manis Banget! Persahabatan Bagai Kepompong, Zaskia Sungkar Lukiskan Wajah Cantik Laudya Cynthia Bella )
Layanan transportasi umum di 30 kota sekarang memungkinkan penduduk untuk membayar hanya dengan menunjukkan ponsel mereka.
Dan yang bikin kaget lagi, lebih dari 200 juta orang mendaftarkan lisensi pernikahan dan membayar denda lalu lintas menggunakan gadget mereka.
Sistem penilaian kredit yang dikembangkan oleh Alipay telah membantu mereka yang memiliki catatan kredit lebih bebas dari segala jenis deposito.
Pembayaran mobile juga telah memberi filantropi sebuah makeover digital.
( BACA JUGA: Nggak Bareng 2PM, Wooyoung Siap Comeback Dengan Mini Album Ke-2, Kuy Cek MVnya! )
Layanan Alipay telah diakses di 795 kabupaten dan wilayah yang dilanda kemiskinan di Tiongkok.
Sistem ini memberikan layanan pembayaran dan pinjaman yang lebih mudah.
Baru tahun lalu, puluhan ribu pedagang asing di 36 negara dan wilayah menerima Alipay sebagai opsi pembayaran.
Jumlah transaksi totalnya selalu meningkat tiga kali lipat dari tahun ke tahun.
( BACA JUGA: Jangan Asal-asalan, Ternyata Ini Cara Bersihkan Makeup yang Benar Biar Kulit Kamu Tetap Bersih )
"Ini telah menjadi gaya hidup mereka sekarang," kata Shiv Putcha, seorang analis dari perusahaan riset IDC.
"Secara harfiah setiap bisnis dan merek di Tiongkok terhubung ke ekosistem ini," lanjutnya.
Kini dua platform pembayaran, yaitu Alipay dan Tencent Holdings Ltd's WeChat Pay, menangani sekitar 90 persen pembayaran online di Tiongkok. (*)
Source | : | Asia One |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |