Laporan Wartawan Grid.ID, Rini Listia
Grid.ID - Memiliki bentuk payudara yang proporsional memang diinginkan oleh para wanita.
Sayangnya tidak semua wanita memiliki bentuk payudara yang sempurna.
Namun, itu tak menghentikan para wanita memperindah bentuk payudaranya dengan melakukan implan payudara.
(BACA: 11 Benda Nggak Penting Ini Wajib Dibuang Kalau Pengin Rumahmu Nggak Kayak Kapal Pecah)
Tindakan bedah plastik seperti implan payudara ini memang memiliki risiko terkena kanker payudara yang disebut limfoma sel besar anaplastik.
Limfoma merupakan kanker sel sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena implan payudara.
Jenis kanker ini biasanya muncul pada jaringan payudara di sekitar implan.
Para periset memperkirakan bahwa implan payudara memiliki risiko kanker limfoma di payudara adalah 1 dari 35.000 pada usia 50 tahun, 1 dalam 12.000 pada usia 70 tahun, dan 1 dari 7.000 pada usia 75 tahun.
(BACA: Simpel dan Stylish, Ini Deretan Busana Berwana Hitam Milik Shandy Aulia, Cantik Banget!)
Meski risikonya rendah, para periset merekomendasikan agar wanita tetap mempertimbangkan untuk melakukan tindakan medis ini.
Seperti misalnya implan payudara untuk keperluan estetika penampilan atau rekonstruksi bagian tubuh tanpa mengetahui efek samping setelah melakukan pembedahan tersebut.
Terkadang risiko kanker limfoma setelah melakukan implan payudara tidak diketahui.
Hal ini dapat sebabkan munculnya peradangan kronis di sekitar payudara yang dipicu oleh penempelan bakteri yang menempel pada permukaan implan.
(BACA: Suami Larang Bunga Zainal Main Film Produksi Oranglain, Begini Deh Jadinya!)
Gejala kanker limfoma bisa kamu rasakan kok.
Gejala tersebut bisa meliputi pembengkakan atau rasa nyeri yang timbul pada area implan payudara.
Gejala nyeri tersebut bisa timbul secara tiba-tiba meski sudah bertahun-tahun melakukan operasi implan payudara.(*)
Penulis | : | Jeanne Pita |
Editor | : | Jeanne Pita |