Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Maesaroh
Grid.ID - Film The Lion King sedang hangat-hangatnya menjadi perbincangan para penikmat film animasi buatan Disney.
Banyak dari penggemar film Disney berbondong-bondong untuk kembali bernostlagia dengan Si Raja Singa.
Film The Lion King, konon kabarnya juga berhasil memecahkan rekor.
Baca Juga: Banyak Kemiripan, The Lion King Dituding Jiplak Serial Anime Jepang
Di minggu pertama perilisan film tersebut langsung kokoh merajai tangga box office Amerika.
The Lion King juga berhasil memecahkan rekor mingguan debut terbaik di bulan Juli.
Film Disney ini berhasil mengalahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh film Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2 tahun 2011.
Baca Juga: Jadi Pengisi Suara Simba di Film The Lion King, JD McCrary Dibayar Rp70 Juta Sehari
Keberhasilan dari film The Lion King rupanya juga tak luput dari komentar miring.
Diwartakan oleh laman Movieweb pada Selasa (23/07/2019), The Lion King dianggap sebagai film live action bukan animasi.
Perbedaan film live action dengan film animasi bukan terletak pada seberapa banyak CGI yang digunakan.
Baca Juga: Nonton The Lion King Sampai 40 Kali, Shah Rukh Khan Ungkap Alasannya
Tetapi lebih kepada tindakan yang dilakukan pada saat membuat film.
Film live action adalah semua film yang dibuat menggunakan kamera.
Karena 'aksi' ditangkap secara 'langsung'.
Baca Juga: Donald Glover Dapat Peran Utama, sang Putra Justru Tertarik Nonton The Lion King karena Beyonce!
Sedangkan film animasi menciptakan tindakan dengan cara tidak langsung.
Pada mulanya hal tersebut dilakukan dengan menyatukan sejumlah gambar yang sudah diambil.
Tetapi untuk sekarang, film yang dibuat sepenuhnya di komputer atau stop-motion juga menggabungkan gambar yang diambil secara individual.
Dalam kasus The Lion King apabila secara keseluruhan di buat dengan komputer seperti kebanyakan film animasi 3D modern, makan akan jatuh dalam kategori film animasi.
Sayangnya, hal tersebut tidak terjadi dalam The Lion King.
Mayoritas pembuatan The Lion King diambil di dalam studio.
Film tersebut dibuat menggunakan bantuan manusia dan alat peraga.
Penggunaan CGI hanya digunakan pada pergerakan aktor dan alat peraganya untuk menciptakan visual menakjubkan yang terlihat pada bagian akhir.
Bisa dikatakan adegan film The Lion King kebanyakan diambil menggunakan kamera alih-alih dibuat dengan komputer.
Baca Juga: Dirancang Bertabur Kematian dan Pembunuhan, Simak 5 Fakta Gelap Film Disney The Lion King
Nah sebab itulah secara teknis film ini dianggap sebagai film live action, bukannya animasi.
Meskipun terkadang dianggap sebagai gabungan dari kedua bentuk yang disebut 'animasi live action', tetapi pada akhirnya film ini tetap masuk dalam kategori live action. (*)
Source | : | Movieweb |
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |