Laporan Wartawan Grid.ID, Nesiana Yuko Argina
Grid.ID - Kalau kamu penggemar band The Sigit, pasti tidak asing dengan Rekti Yoewono.
Vokalis band asal Bandung itu rupanya sempat tinggal di Jepang.
Musisi 38 tahun itu bahkan menetap dalam waktu yang cukup lama.
Baca Juga: Jauh Sebelum Tenar Bersama The SIGIT, Rekti Yoewono Sudah Jadi Anak Band Sejak SMP
Melansir tayangan Ngobam (Ngobrol Bareng Musisi) melalui kanal YouTube Gofar Hilman, Rekti tinggal di negeri sakura sejak kecil.
"Bokap gue kan Dosen tuh di ITB, nah dia ambil S3 di Jepang," ujar Rekti seperti dikutip Grid.ID pada Senin (19/8/2019).
"Nah pas pindah ke Jepang, bokap gak lulus-lulus. Makanya di Jepang 7 tahun gue. TK sampai SD," lanjutnya.
Baca Juga: Tanpa Drummer Utama, The Sigit Tetap Bikin Penonton Moshing di Synchronize Fest 2017
Tujuh tahun menetap di Jepang, Rekti dan keluarga pulang ke Indonesia tahun 1994.
"Balik ke Indonesia tahun 1994, sempat ke Jakarta dulu. Dua tiga bulan lah, terus pindah ke Bandung," ujarnya.
Saat memutuskan pindah ke Bandung, Rekti mulai 'melek' soal musik-musik yang selama ini tak ia kenal di Jepang.
Baca Juga: Aksi 'The Sigit' di BritAmaXHAIDay 2017
"Di Jepang kan gue gak dapat informasi musik underground sana tuh. Pas pindah ke Bandung, ternyata informasi musik underground semudah itu didapat, bahkan dari teman sebangku," ceritanya.
"Jadi, kalau soal dengerin musik itu lebih exciting di Indonesia menurut gue," imbuhnya.
Selama tinggal di Jepang, diakui Rekti ia tak punya cukup banyak kenangan.
Baca Juga: Gabung Label Rekaman 88rising, Stephanie Poetri Curi Perhatian Penyiar Radio Ternama AS
Pasalnya masyarakat Jepang dinilai terlalu flat, tidak seperti masyarakat yang ada di Indonesia.
Kendati demikian, Rekti punya pengalaman tak terlupakan selama ia menetap di sana.
Rekti yang waktu itu masih duduk di bangku SD pernah dengan sengaja menendang anak dari seorang Yakuza.
Baca Juga: The Vamps Sukses Tampil di Jakarta, Bradley Simpson: Aku Cinta Padamu
Yakuza sendiri merupakan nama dari sindikat atau organisasi terorganisir di Jepang, atau biasa disebut dengan mafia Jepang.
"Di Indonesia itu dinamikanya lebih edan lah, gak kayak Jepang yang flat. Temen-temennya kayak gitu semua," ungkapnya.
"Selama di sana gue tinggal di kayak losmen gitu kan, yang mana kelasnya menengah ke bawah," kenangnya.
Baca Juga: The Vamps Minta Maaf atas Penundaan Konser yang Disebabkan Demo di Hong Kong
"Temen-temen sekolah tinggalnya di situ semua. Orang tuanya ada yang supir taksi, pegawai toko, ada yang Yakuza juga," sambungnya.
"Anak Yakuza gue tendangin mukanya! Bokap gue langsung, 'Kamu minta maaf sana, minta maaf," pungkasnya.
(*)
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Nesiana Yuko Argina |
Editor | : | Deshinta Nindya A |