Grid.ID - Belakangan sebuah thread twitter yang berjudul "KKN di Desa Penari" viral dan menjadi perbincangan hangat.
"KKN di Desa Penari" merupakan cerita horor yang dibagikan di media sosial twitter yang kisahnya menghebohkan dunia maya.
Cerita ini pertama kali ditulis dan dibagikan oleh akun twitter @SimpleM81378523.
Bahkan, pada Kamis (29/8/2019) tagar #kkndesapenari juga menjadi trending nomor satu di Twitter Indonesia.
Tagar tersebut juga sudah "dibicarakan" lebih dari 30 ribu kicauan.
"KKN di Desa Penari" merupakan kisah yang bercerita tentang kelompok mahasiswa yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan mengalami kejadian horor.
Diceritakan, kejadian tersebut terjadi pada tahun 2009.
Lokasi KKN kelompok mahasiswa tersebut disamarkan dengan menggunakan nama "Desa Penari".
KKN di Desa penari-
Horror Story-@bacahorror #bacahorror pic.twitter.com/QM0zY8m9rj
— SimpleMan (@SimpleM81378523) June 24, 2019
Yang membuat cerita tersebut banyak diperbincangkan adalah banyaknya spekulasi mengenai lokasi tempat asli di kalangan warganet.
Namun, penulis cerita "KKN di Desa Penari" bersikukuh untuk tidak mengatakan lokasi sebenarnya.
Menanggapi viralnya kisah horor tersebut, banyak pertanyaan tentang mengapa kisah horor diminati oleh banyak golongan masyarakat.
Hening Widyastuti yang merupakan seorang psikolog asal Solo menilai hal tersebut karena adanya rasa sensasional yang didapatkan oleh seseorang ketika menonton film horor.
Dikutip dari Kompas.com pada Sabtu (31/8/2019), Hening juga menambahkan bahwa para penggemar cerita horor biasanya adalah orang yang menyukai sensasi tantangan dan memiliki jiwa yang tidak monoton.
Campuran antara emosi dan rasa takut seseorang bisa terjadi saat membaca atau amenonton cerita horor.
"Rasa sensasional yang paling dicari saat film horor ditayangkan, rasa deg-degan bercampur takut yang luar biasa serta keingintahuan yang besar akan apa yang akan terjadi di cerita berikutnya," ucap Hening.
Baca Juga: Menghilang dari Dunia Film Sejak Lahirkan Anak Pertama, Putri Marino Mengaku Kangen
Hening juga menambahkan bahwa cerita horor bisa menjadi salah satu cara bagi seseorang untuk mengatasi stres.
Dengan menonton atau membaca cerita horor, pikiran bisa kembali fresh.
"Biasanya dengan melihat film horor rasa jenuh stres yang dia miliki di alam nyata akan berkurang. Paling tidak mengurangi pikiran yang ruwet. Sehingga dia kembali fresh dengan adanya cerita horor yang menimbulkan deg-degan luar biasa," ujarnya.
Hening kembali menambahkan, membiarkan diri sendiri untuk "me time" dalam membaca maupun menonton cerita horor dapat menjadi cara untuk mengurangi stres.
Namun, Hening juga menyarankan dalam menikmati cerita horor harus dalam batasan yang wajar.
Baca Juga: Jangan Konsumsi Minuman Bersoda Bila Ingin Cepat Hamil, Ini Alasannya!
"Apapun yang dilakukan dalam batas kewajaran semuanya baik baik saja," tambahnya.
Sebelum "KKN di Desa Penari" juga terdapat cerita horor yang ramai di Kaskus, Keluarga Tak Kasat Mata (KTKM).
Kisah KTKM merupakan kisah yang dibagikan oleh Genta dan menjadi pembicaraan warganet dan Kaskuser khususnya beberapa tahun lalu.
Bahkan, KTKM diterbitkan menjadi sebuah buku dan juga diangkat menjadi sebuah film.
Baca Juga: Tak Pakai Bantuan Suster untuk Jaga Anak, Putri Marino Mengaku Rutinitasnya Berubah 24 Jam
Untuk film horor terbaru ini ada "Makmum" yang diperankan oleh Titi Kamal.
Film "Makmum" merupakan adaptasi dari film pendek dengan judul yang sama.
Bahkan, di Malaysia, film tersebut sukses raup Rp 19,5 miliar.
(Tribunnews.com/ Renald)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Viral 'KKN di Desa Penari', Ini Alasan Mengapa Cerita Horor Digemari Masyarakat
Source | : | Twitter,tribunnews |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |