Grid.ID - Isi Sumpah Pemuda biasanya jarang dihapal oleh beberapa masyarakat Indonesia.
Padahal isi Sumpah Pemuda merupakan wujud emansipasi pemuda dalam mencapai kemerdekaan.
Oleh karena itu, dengan menghapal isi Sumpah Pemuda dapat meningkatkan rasa nasionalisme.
Seperti yang diketahui, orang-orang muda memiliki peranan penting dalam kemerdekaan Indonesia.
Orang-orang muda mampu menjadi tonggak bagi kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
Termasuk halnya ikrar para pemuda dalam peristiwa sejarah yang kini dikenal dengan istilah Sumpah Pemuda.
Baca Juga: Pilih Cerai dari Hengky Kurniawan, Christy Jusung Malah Diusir Paksa Oleh Suami Keduanya
Oleh karenanya, isi Sumpah Pemuda terbentuk dari peristiwa bersejarah Kongres Pemuda II.
Kongres Pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928 dikenal sebagai hari lahirnya Sumpah Pemuda.
Seperti yang diwartakan Grid.ID sebelumnya dari Kompas.com, sejak tujuh tahun berdirinya Budi Oetomo tahun 1908, para pemuda Indonesia telah membulatkan tekad dalam kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Tepat di Hari Sumpah Pemuda, Andhika Pratama Berikan Doa Manis untuk Ulang Tahun Sang Anak
Seorang pemuda bernama Satiman, pendiri Tri Koro Darma mulai membangkitkan semangat para pemuda bangsa.
Tri Koro Darmo adalah wadah awal perkumpulan pemuda yang berdiri pada tanggal 7 Maret 1915.
Arti Tri Koro Darmo adalah tiga tujuan mulia, yaitu sakti, bukti, dan bakti, yang tak lain adalah wadah untuk perubahan Indonesia dari cara pandang para pemuda.
Tri Koro Darmo yang berganti nama jadi Jong Java membentuk konkres untuk menyempurnakan an menyebarkan ke banyak kalangan akan pentingnya peran dari pemuda.
Organisasi ini juga mengupayakan pengurangan angka buta huruf di kalangan pemuda agar mereka bisa melihat dunia luar dan menjadi tolak ukur dibentuknya organisasi sejenis di berbagai daerah.
Akhirnya lahirlah inisiatif untuk menggabungkan berbagai perhimpunan pemuda ini dalam satu musyawarah besar.
Hal ini menjadi cikal bakal digelarnya Kongres Pemuda I pada tanggal 30 April sampai 2 Mei 1926.
Karena ego kedaerahan yang kuat, kongres ini belum melahirkan persatuan Indonesia dan kembali membentuk Kongres Pemuda II pada 27 sampai 28 Oktober 1928.
Sejumlah 700 pemuda yang berkumpul di Batavia (Jakarta) akhirnya mengumandangkan deklarasi yang kini dikenal dengan istilah Sumpah Pemuda.
Dilansir Grid.ID dari laman Tribun Sumsel, berikut isi Sumpah Pemuda hasil Kongres Pemuda kedua.
PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).
KEDUA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia).
Baca Juga: Istilah Sumpah Pemuda Bukan Dicetuskan oleh Kongres Pemuda II
KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).
Dalam peristiwa bersejarah tersebut juga diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia ciptaan W.R. Soepratman untuk pertama kalinya.
Lagu Indonesia Raya lantas dimuat di berbagai media cetak surat kabar Sin Po yang menegaskan lagu ini adalah lagu kebangsaan.
Baca Juga: Nikahi Wanita Idamannya, Pria asal Jogja Ini Beri Mahar Ikrar Sumpah Pemuda
Namun, kolonial hindia Belanda melarang lagu itu diperdengarkan, namun para pemuda tetap menggaungkannya. (*)
Source | : | kompas,Tribun Sumsel |
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Novita Desy Prasetyowati |