Saat tidur, Panji tiba-tiba terbangung setelah mendengar letusan tembakan.
"Pas saya bangun saya lihat ternyata ada penuh kisaran 30-40 orangnya bapak INA yang sudah terjadi pengeroyokan terhadap pegawai saya.
"Yang menjadi korban tiga. Itu pegawai sekaligus adik dan kakak saya," ungkap Panji.
Saat melihat pegawainya dikeroyok puluhan orang, Panji kemudian diseret keluar mobil oleh beberapa orang.
Saat itu, barulah anak Bupati Majalengka INA datang.
Sembari menenteng senjata api berkaliber 9 mm, INA kemudian merangkul Panji dan mengeluarkan berbagai kata-kata intimidasi dan ancaman.
"Saya dirangkul INA yang sambil menenteng senpinya, persis di depan kantor INA dia ancam bunuh saya.
Source | : | Kompas.com,Tribun Jabar |
Penulis | : | Agil Hari Santoso |
Editor | : | Agil Hari Santoso |