Ia pun berjanji akan menelusuri motif oknum nakal ini.
"Kita akan telusuri kenapa yang bersangkutan lakukan itu, apa motivasinya, siapa yang menyuruh dan lain sebagainya," ungkap Nataniel lebih lanjut.
Sementara itu menurut Inspektur Daerah Papua Barat, Sugiyono, pelaku akan dihadirkan dalam sidang kode etik dan disiplin.
Sanksi pun akan segera diberikan jika pelaku terbukti melakukan perbuatan tersebut.
Baca Juga: Cara Membuat Masker Buah dengan Campuran Argan Oil untuk Mengatasi Kulit Wajah Berjerawat
Namun sebenarnya terlepas dari kejadian ini, pelaku memang dikenal sebagai seseorang dengan kemampuan IT yang cukup bagus.
"Memang saya lihat dia (pelaku) potensial sekali dari sisi IT, tapi nanti kita lihat kembali. Bagaimana pun juga apa yang dilakukan adalah perbuatan salah," ungkap Sugiyono.
Sebagai tambahan informasi, sistem absen finger print sendiri sudah banyak diterapkan untuk memantau kedisiplinan pegawai.
Seperti yang terjadi di sejumlah Madrasah Negeri di Kapuas.
Sejumlah guru-guru Madrasah melakukan perekaman ulang absensi finger print atau sidik jari, seperti di Madrasah Negeri yaitu MAN Kapuas, MTsN 1 dan 2 Kapuas serta MIN 1-6 Kapuas.
Baca Juga: Cara Membuat Masker Buah dengan Campuran Argan Oil untuk Mengatasi Kulit Wajah Berjerawat
Menurut Koordinator Tim Hj Risnawati seperti yang dikutip dari Banjarmasin Post, hal ini ditujukan untuk meningkatkan kedisiplian di lingkungan kantor Kementerian Agama Kabupaten Kapuas.
Sementara itu, Operator Absensi Kemenag Kabupaten Kapuas Ilham Wahyudi mengatakan berdasarkan hasil rapat Pejabat Kantor Kemenag Kapuas dan seluruh Kepala Madrasah Negeri mereka sepakat untuk bersama-sama membenahi dan meningkatkan kedisplinan ASN terutama absensi apel pagi dan apel pulang sore.
"Kami terapkan pengamanan proteksi absensi finger print (sidik jari) dengan menambahkan admin Kabupaten serta dilengkapi sidik jari admin," ucap Ilham
(*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Nurul Nareswari |