Grid.ID - Hujan yang mengguyur daerah Jakarta dan sekitarnya jelang malam pergantian tahun baru 2020 hingga hari ini, Kamis (2/1/2020), membuat sejumlah wilayah terendam banjir.
Setidaknya lebih dari 31.000 warga Jakarta mengungsi ke tempat yang lebih tinggi lantaran rumahnya terendam air kecokelatan.
Sebagaimana diwartakan Kompas.com berdasarkan catatan BPBD DKI Jakarta, para warga yang mengungsi berasal dari 158 kelurahan yang terdampak banjir.
Kejadian banjir di Jakarta hari ini mengingatkan pada upaya-upaya yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk mengatasi banjir.
Bahkan, hampir setiap banjir datang, netizen nyaris tak pernah absen untuk membanding-bandingkan kinerja para gubernur terdahulu dan yang saat ini masih menjabat.
Pun saat ini, netizen mulai ramai membandingkan cara kerja Ahok dan Anies Baswedan melalui media sosial Twitter.
Ahok right now watching Jakartans complaining over the banjir. pic.twitter.com/KcquXXReNn
— Ribka Adelina (@ribkadel) 1 Januari 2020
Mau gubernurnya pak ahok atau pak anies kalau kalian masih buang sampahnya di Kali, sungai, dan got
TETAP AJA BANJIR.
— Mal (@zzzz8_) 1 Januari 2020
Apalagi dari kemarin curah hujannya tinggi
Mau diganti2 pemimpinnya kalau kelakuannya masih gitu terus terulang.#Banjir #BANJIRJABODETABEK
Tagar #banjir2020 pun muncul dan menjadi ternding.
Melansir Tribun Style, sebuah rekaman wawancara lawas Ahok soal penanganan banjir di Jakarta oleh penerusnya, Gubernur Anies Baswedan, menjadi sorotan netizen.
Meski video tersebut bukanlah wawancara baru, namun kasus yang dibahas masih relevan dan membuat netizen semakin ramai berkomentar.
"His last sentence for the current governor makes me laugh so hard. u guys better stan this man. ILY BTP," tulis akun @hycinsss, Rabu (1/1/2020).
Dalam video singkat tersebut tampak Ahok dengan semangat menjawab pertanyaan seputar banjir yang sering melanda ibukota.
"Pengalaman saya sih sebenarnya Jakarta tuh kompas semua sudah cukup oke, tanggul juga sudah oke.
Jadi perhatikan aja, biasanya kalau hujan lama kemarau kalau langsung hujan itu memang banyak kayu-kayu ranting nutupin saringan," ujarnya.
"Makanya dulu kita selalu taruh alat berat. Kalau saringan ketutup itu volume air kan ngga bisa turun cepat.
Sama tentu pasukan oranye mesti keliling, pasukan biru juga mesti keliling," lanjut Ahok.
Saat diminta untuk memberikan saran kepada Anies Baswedan, Ahok pun mengaku sudah tidak mengikuti urusan pekerjaan gubernur DKI Jakarta yang baru.
"Saya udah hampir 3 tahun ngga tahu urusan. 2 tahun lah ya. Saya ngga tahu teori ini," tuturnya.
Lebih lanjut, Ahok menyarankan agar Indonesia mengikuti cara kerja dan teori negara-negara maju seperti Jepang yang sudah lebih maju dalam urusan fasilitas dan tata kota.
"Jadi di dunia ini ngga ada yang baru tau nggak, kita negara yang terlambat bangun itu untung ngga usah teori barulah, nyontek aja kesalahan negara lain.
Kalo negara lain udah seperti itu, kita nyontek, yaudah saya pikir kaya gitu ya," ucap pria kelahiran tahun 1966 tersebut.
Ketika diminta membandingkan program normalisasi yang ia cetuskan dan program naturalisasi yang dicanangkan Anies Baswedan, Ahok tampak terdiam sebentar.
Ia pun kemudian memilih untuk tak menjawabnya dan hanya tersenyum pergi meninggalkan awak media.
"Aduuhh... kalo soal kata-kata gitu itu, pak Gubernur yang sekarang lebih pinter dari saya," katanya.
his last sentence for the current governor makes me laugh so hard. u guys better stan this man. ILY BTP ???????? #banjir2020pic.twitter.com/aDbnY8Ikpn
— Cin (@hycinsss) 1 Januari 2020
Jawaban penutup Ahok inilah yang belakangan viral dan ramai dibahas di Twitter.
Sementara itu, Gubernur Anies Baswedan saat ini telah bergerak atas terjadinya banjir di ibukota.
Ia pun berjanji Pemprov DKI akan bertanggung jawab penuh terkait dengan bencana banjir kali ini.
Anies juga telah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk terus memperbaharui informasi mengenai banjir yang menerpa DKI Jakarta.
Dirinya pun langsung ke lapangan untuk meninjau pintu air di Latuharhari, Jakarta.
Anies Baswedan mengatakan bahwa yang utama saat ini adalah evakuasi warga, menyiapkan tempat penampungan sementara baik sekolah, dan gedung-gedung yang bisa digunakan.
Pria kelahiran Kuningan, Jawa Barat, ini juga memastikan bahwa semua petugas di DKI Jakarta 'tidak tidur' dalam menangani banjir ini.
Menurutnya, semua kawasan di daerah dekat aliran sungai harus waspada dengan air kiriman meskipun hujan sudah mereda.
“Curah hujan bukan kendali kita, tetapi penanggulangan atas curah hujan itu baru kendali kita," ungkapnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Twitter,tribunnews,Tribun Style |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |