Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID - Viral video laki-laki 9 tahun asal Australia menangis sambil mengatakan ingin bunuh diri karena tak tahan mendapatkan perundungan di sekolah.
Mengutip Channel News Asia, video tersebut direkam dan dibagikan oleh ibunya, Yarraka Bayles pada Selasa (19/2/2020).
Di video yang diunggah lewat Facebook, bocah lelaki itu tampaknya penyandang Dwarfisme, kelainan yang menyebabkan tinggi penderitanya berada di bawah rata-rata.
Mengenakan seragam sekolahnya, bocah yang bernama Quaden Bayles terlihat bersandar di kursi mobil.
Ia menangis tersedu-sedu sembari mengatakan ingin mengakhiri hidupnya.
"Beri aku tali, aku akan bunuh diri. Aku hanya ingin menusuk hatiku."
Baca Juga: Viral Video Packing Masker yang Diinjak-injak, Pihak Solida Akhirnya Beri Sanggahan
"Aku ingin seseorang membunuhku," kata Quaden dalam video berdurasi 6 menit itu.
Di balik kamera, sang perempuan yang diklaim ibunya, Yarraka Bayles melontarkan kekesalannya.
Yarraka Bayles mengaku menyaksikan anaknya diintimidasi oleh teman-temannya ketika menjemputnya di sebuah sekolah di Brisbane, Australia.
Ibu Quaden melihat seorang siswa menepuk kepalanya dan mengolok-olok tinggi badannya.
"Aku ingin orang-orang, orangtua, guru tahu, ini adalah efek dari intimidasi," kata Bayles ketika putranya menatapnya tak berdaya.
"Dia berlari ke mobilnya dengan histeris karena ia tidak ingin aku membuat keributan di sekolah."
"Aku merasa aku gagal sebagai orangtua. Aku merasa sistem pendidikan gagal," kata Bayles.
An Aussie mum's strong message about bullying has gone viral and is breaking people's hearts. pic.twitter.com/RBmLUBxtQf
— news.com.au (@newscomauHQ) February 20, 2020
Bayles memohon kepada orang tua dan sekolah lain untuk mendidik anak-anak tentang dampak dari bullying.
Ia mengatakan bullying telah membuat para korbannya, termasuk putranya ingin mengakhiri hidupnya.
"Ini adalah dampak bullying pada anak berusia 9 tahun yang hanya ingin pergi ke sekolah, mendapatkan pendidikan, bersenang-senang."
"Setiap hari, sesuatu terjadi, intimidasi lain, panggilan nama lain."
"Apakah ada saran atau dukungan apapun yang telah dilakukan orang tua atau keluarga lain untuk meningkatkan kesadaran akan disabilitas di sekolah sehingga hal semacam ini tidak terjadi?" tanyanya.
Sebagai ibu, ia mengaku sakit hati melihat anaknya menderita karena bullying setiap harinya.
"Aku ingin orang tahu betapa sakitnya kami sebagai keluarga."
"Aku ingin orang-orang mendidik anak-anak mereka," kata sang ibu.
Baca Juga: Pernah Syuting Bareng, Ratna Galih Ungkap Sikap Ashraf Sinclair yang Bisa Jadi Mood Booster
Tak lama setelah video tersebut beredar, Quaden mendapatkan dukungan penuh cinta dari seluruh dunia.
Beberapa selebritas seperti aktor Australia Hugh Jackman, pembawa cara Pier Morgan dan aktor Brad Williams, ikut memberikan dukungan.
"Quaden, kamu punya aku sebagai teman. Bullying sungguh tidak baik, hidup sudah berat."
"Quaden, kamu lebih kuat dari yang kamu tahu dan apa pun yang terjadi, kamu temanku," tulis Jackman dalam akun Twitternya.
Aktor Brad Wiliam, yang juga terlahir dengan Dwarfisme, mengaku sangat sedih menyaksikan video Quaden.
Ia pun memutuskan membuka donasi untuk Quaden.
"Aku membuka GoFUndMe untuk menerbangkan Quaden dan ibunya ke Amerika untuk jalan-jalan ke Disneyland."
"Aku menargetkan 10.000 US, dan sekarang kita sudah berhasil mendapat 18.500.000. Aku cinta kalian semua,” tulisnya di akun Instagram.
Penggalangan dana untuk Quaden saat ini sudah mencapai lebih dari 400 ribu Dolar AS.
Menurut William, donasi yang terkumpul tidak hanya untuk Quaden, tapi untuk siapa pun yang menjadi korban perundungan.
"Mari tunjukkan pada Quaden dan yang lain, bahwa masih banyak hal baik di dunia dan itu layak diperjuangkan."
"Aku sangat tersentuh oleh ibu Quaden. Jadi, aku ingin memesan tiket penerbangan untuk mereka," katanya.
Namun setelah videonya menghebohkan jagat maya, muncul rumor yang menyebutkan bahwa Quaden Bayles bukanlah anak berusia 9 tahun melainkan 18 tahun.
wtf is this ? hes 18? and an actor? #QuadenBayles pic.twitter.com/301MlLdTma
— shanrrr (@shanohni) February 21, 2020
Tapi berdasarkan penelusuran Insider.com, Sabtu (22/2/2020), Quaden pernah muncul dalam program televisi Australia, Studio 10 pada 2015.
Saat itu, Quaden yang masih berusia 4 tahun datang bersama ibunya.
Baca Juga: 3 Kali Gagal dalam Pernikahan, Jane Shalimar Kini Kembali Dipersunting Seorang Pengusaha Tajir
"Quaden Bayles berusia 4 tahun, dan ia bocah cilik dari Brisbane."
"Ia menginspirasi kampanye yang luar biasa untuk meningkatkan kesadaran tentang dwarfisme," kata sang pembawa acara.
Jika pada saat itu berusia 4 tahun, berarti saat ini, Quaden memang berusia sekitar 8-9 tahun.
Sedangkan berdasarkan laman StarNow, Quaden disebutkan sebagai aktor, model dan influencer.
"Hai, saya Quaden, saya berusia 8 tahun dan saya salah satu dari hanya beberapa anak lelaki Aborigin yang lahir dengan dwarfisme achondroplasia," bunyi biodata Quaden yang ditulis di lama StarNow.
Kendati demikian, tidak diketahui kapan pastinya biodata tersebut ditulis.
Mengutip laporan Dailymail, Sabtu (22/2/2020), Quaden juga telah membantah postingan yang menyatakan bahwa dirinya berusia 18 tahun.
Ia juga turut memperingatkan 226.000 pengikutnya bahwa ada akun media sosial palsu yang mengklaim dirinya.
Akun tersebut mencoba mengambil keuntungan dari situasi yang dialaminya.
"PERINGATAN!!!! AKUN PALSU! SILAKAN LAPORAN ASAP!" tulis Quaden disertai tangkapan layar akun Twitter palsu yang menggunakan namanya.
Akun Twitter palsu itu mendesak pengikutnya untuk berdonasi lewat tautan GoFundMe yang disertakan pada profilnya.
Ibu Quaden, Yarraka Bayles juga memiliki foto yang menunjukkan dia lahir sekitar tahun 2012.
"Si kecil 15 bulan sekarang. Berkat untuknya!" tulis Bayles pada saat itu.
Meskipun demikian, belum diketahui apakah Quaden benar-benar mengalami bullying atau hanya sekedar akting. (*)
Source | : | Twitter,dailymail.co.uk,insider |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |