Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID - Kisah pilu terungkap dari ayah dan anak penyintas kanker di Pontianak, Kalimantan Barat yang kesulitan mencari masker pasca virus corona masuk Indonesia.
Pasangan ayah dan anak itu adalah Susanto Tan (46 tahun), dan putrinya, Celine (6 tahun).
Susanto divonis menderita kanker nasofaring, sementara putrinya menderita leukimia.
Baca Juga: Sejumlah Gelaran Ditunda karena Virus Corona, Konser Ayu Ting Ting Pantang Mundur!
Keduanya begitu membutuhkan masker untuk bisa bertahan, terutama Susanto yang harus 3 bulan sekali ke Jakarta untuk kontrol.
Sedangkan putrinya juga harus rutin cek darah setiap bulan di Pontianak.
Bagi Susanto dan putrinya, masker berguna untuk melindungi tubuh mereka dari debu dan polusi.
Baca Juga: Parno Tertular Virus Corona, Ashanty Tak Mau Berjabat Tangan hingga Disebut Sombong
"Karena masih dalam tahap kontrol, kebutuhan masker tentu sangat penting, sebab kondisi tubuh rentan terhadap asap, dan polusi udara," ujar Susanto dilansir dari Kompas.com, Kamis (5/3/2020).
Karena penyakitnya, Susanto mengaku sudah rutin menggunakan masker sejak 2018, sedangkan anaknya dari tahun 2016.
Selama bertahun-tahun, ia menjelaskan, paling tidak menggunakan 1 buah masker setiap hari.
Baca Juga: Pilih Gambar Pertama yang Kamu Lihat, Cari Tahu Kamu Orang yang Misterius atau Humoris!
Sementara anaknya lebih banyak, bisa mencapai 3 masker setiap hari.
Terlebih lagi, jika bepergian, masker merupakan benda penting bagi penyintas kanker.
Sebab, mereka akan rentan terhadap kondisi udara yang tidak baik, seperti asap rokok, debu, dan polusi.
Mengingat kebutuhan itu, Susanto harus berjuang habis-habisan untuk mendapatkan masker.
Ia mengaku terpaksa menyusuri pertokoan dari Kecamatan Siantan dan Kecamatan Mempawah Hilir, Mempawah, Kalimantan Barat.
Jarak antar dua kecamatan itu kurang lebih mencapai 50 kilometer.
"Kemarin saya ke Mempawah, pas pulang ke rumah, saya sengaja singgah di setiap toko, tapi masker dan pembersih tangan kosong," cerita Susanto.
Saat ini, stok masker milik Susanto hanya sisa sedikit, kurang dari satu kotak.
Semua itu diberikan untuk anaknya, sementara dirinya memilih menggunakan masker kain.
Baca Juga: Ditanya Soal Jodoh, Indra Bruggman Tunjukkan Sosok yang Tengah Dekat dengan Dirinya!
"Stok masker sisa sedikit untuk anak saya. Sekarang, kadang saya pakai masker kain," ujar Susanto dikutip dari Tribun Pontianak, Jumat (6/3/2020).
Di tengah kelangkaan itu, Susanto mengatakan sempat ditawari masker seharga Rp 220 ribu.
Harga itu membuat kondisi Susanto dan putrinya semakin sulit.
Baca Juga: Sejumlah Gelaran Ditunda karena Virus Corona, Konser Ayu Ting Ting Pantang Mundur!
Padahal sebelumnya, satu kotak masker hanya seharga Rp 23 ribu - Rp 40 ribu.
"Harapan saya, harga masker normal. Boleh naik tapi sewajarnya, Rp 50 ribu misalnya."
"Kalau sampai Rp 200 ribu, bonyoklah saya," tutur Susanto.
Seperti diketahui, sejak 2 warga negara Indonesia dinyatakan positif virus corona, masyarakat menjadi panik.
Mereka beramai-ramai membeli barang-barang kebutuhan pokok, termasuk masker dan cairan pembersih tangan di sejumlah daerah.
Akibatnya, masker dan cairan pembersih tangan menjadi langka di pasaran. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Pontianak |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |