Grid.ID - Di tengah wabah corona yang masih bergulir di Indonesia, masih ada saja yang tak mengindahkannya.
Salah satunya aksi nekat yang dilakukan sejumlah turis Asing yang berwisata di Bali.
Seperti yang sudah diketahui, selama pendemi virus corona, pemerintah telah menghimbau masyarakat untuk sementara waktu mengisolasi diri dan melakukan social distancing.
Baca Juga: Bisnisnya Rugi 80% Kena Imbas Wabah Corona, Haykal Kamil Tetap Berikan Gaji Kepada Karyawan!
Bukan tanpa sebab, hal tersebut dilakukan dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus corona agar tak semakin meluas.
Termasuk di tempat-tempat wisata di mana biasanya banyak berkerumun orang-orang.,
Namun sejumlah turis asing ini malah nekat mendatangi pantai seperti area Pantai Berawa dan Pantai Batu Bolong.
Melansir dari Kompas.com dan Tribun Solo, turis-turis tersebut rupanya datang secara sembunyi-sembunyi saat pagi buta dengan melompati pagar.
Bahkan ada pula yang sampai terjatuh saat berusaha melewati pagar pembatas.
Camat Kuta Utara, I Putu Eka Parmana mengungkapkan aksi nekat para turis tersebut diduga kuat lantaran depresi.
Ya, semenjak Bali diserang corona, para turis memang diharuskan bertahan di penginapan sementara waktu agar tak tertular corona.
Baca Juga: Gara-gara Pandemi Virus Corona, Sissy Priscillia Ngaku Tak Fokus dengan Pekerjaannya
I Putu Eka bahkan mengaku ini sudah keempat kalinya dirinya mengamankan turis depresi semenjak virus corona mewabah.
"Orang asing atau bule ini, kan memang menjadikan pantai sebagai tempat wisatanya dia. Jadi curi-curi dia untuk ke pantai," kata I Putu Eka Parmana dikutip dari Kompas.
Tak cuma nekat melompati pagar saja, menurut I Putu Eka ada pula yang sampai membentur-benturkan kepala, telanjang bulat, dan meminta-minta uang pada warga yang lewat.
Bahkan sebelumnya, ada pula turis yang nekat surfing di Pantai Watu dan Batu Tumpeng meski objek wisata tersebut sudah ditutup.
Kepala Satpol PP dan Damkar Klugkung Putu Suarta menjelaskan, ada 10 WNA yang ketahuan surfing di Pantai Watu Klotok pada Sabtu (11/4/2020). Sedangkan Minggu (12/4/2020) ada tujuh WNA surfing di Pantai Batu Tumpeng.
Sementara itu, usai terus-terusan mendapati turis nekat, pihak otoritas belum menerapkan saksi bagi para turis yang tertangkap basah.
Kendati demikian apabila ditemukan turis bergerombol dalam satu tempat, mereka akan digiring ke kantor polisi.
Tak cukup sampai di situ, demi sterilnya tempat wisata dari para pengunjung, pengurus setempat telah menurunkan pecalang dan linmas di sejumlah titik pantai.
Titik-titik pintu masuk pun ditutup dan dipasangi papan larangan berkunjung ke pantai.
(*)
Source | : | Tribun Solo,Kompas |
Penulis | : | Siti Maesaroh |
Editor | : | Siti Maesaroh |