Sebanyak 440 pasien Covid-19 dibagi menjadi dua kelompok, dengan dua jenis dosis klorokuin:
1. Dosis tinggi (600 mg, 2 kali sehari, selama 10 hari)
2. Dosis rendah (450 mg selama 5 hari, 2 kali sehari hanya pada hari pertama).
Namun ketika baru mengetes 81 pasien, para ilmuwan menemukan tanda-tanda yang kurang baik.
Beberapa hari setelah percobaan tersebut, pasien yang mendapatkan dosis tinggi klorokuin mengalami gangguan ritme jantung yang cukup berbahaya.
Dua orang pasien yang diberi dosis tinggi bahkan mengalami denyut jantung abnormal yang diketahui sebagai ventricular tachychardia. Kedua pasien tersebut akhirnya meninggal dunia.
Baca Juga: Cegah Tertular Virus Corona, Ternyata Inilah Kesalahan Umum Memakai Masker
Dosis tinggi klorokuin
Para ilmuwan langsung mewanti-wanti seluruh pekerja medis agar tidak memberikan klorokuin dalam dosis tinggi kepada pasien Covid-19.
“Studi kami memberikan peringatan terhadap penggunaan klorokuin dosis tinggi,” tutur para ilmuwan seperti dikutip dari database di medRxiv.
Penulis | : | None |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |