Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Sejak pandemi corona menyebar luas di Indonesia, kini banyak wilayah di berbagai daerah harus ditutup.
Hal ini membuat sebagian kota atau daerah tersebut terlihat lengang bak kota mati.
Ya, salah satu wilayah tersebut adalah di Kuta, Bali.
Kota yang biasa terlihat ramai pengunjung dan wisatawan kini telah berubah bak kota mati.
Suasana di Kuta kini terpantau sepi dan lengang tanpa pengunjung.
Dikutip Grid.ID pada Rabu (15/4/2020) dari Instagram @Explorebali, sebagian besar ruas jalan di Ibukota Provinsi Bali ini terpantau sepi tanpa pengunjung maupun wisatawan.
Lihat postingan ini di Instagram
Tentu saja hal ini dikarenakan imbauan dari pemerintah yang mewajibkan beberapa tempat harus lockdown.
Sebab sejak wabah covid-19 mewabah di sana, kini banyak sekali tempat-tempat wisata yang bisa mendatangkan keramaian harus ditutup.
Bukan tanpa alasan, hal ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi pemerintah dalam melakukan pemutusan rantai pandemi corona yang kian menyebar luas.
Seperti yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com beberapa waktu lalu, Kabag Humas Kota Denpasar Dewa Gede Rai meminta masyarakat untuk tidak keluar rumah.
Instruksi tersebut telah dikeluarkan Gubernur Bali Wayan Koster dan Wali Kota Denpasar Rai Dharmawijaya Mantara sejak bulan Maret lalu.
Masyarakat diminta untuk tidak keluar rumah sehari setelah perayaan Hari Raya Nyepi.
"Ya semua tutup, termasuk pusat perbelanjaan, pasar-pasar dan toko modern. Masyarakat Bali dan Denpasar juga tak keluar rumah pasca Nyepi," ujar Dewa Rai, Kamis (26/3/2020) lalu.
Ia hanya memperbolehkan masyarakat keluar rumah apabila memiliki kepentingan mendesak dan bersifat darurat.
Tak hanya itu, sejumlah pihak keamanan setempat telah diperintahkan untuk mengawasi dan berjaga-jaga di wilayah masing-masing.
Hal ini digelakkan secara tegas agar masyarakat tetap berada di rumah dan melakukan social distancing atau physical distancing untuk sementara waktu.
"Kami melakukan pemantauan wilayah dalam rangka tindak lanjut instruksi, Kamis 26 Maret diimbau tak keluar rumah sebagai upaya pencegahan covid-19," ujar pecalang di Desa Adat Sumerta Denpasar, Nengah Dira.
(*)
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Deshinta Nindya A |