Menurut Dwi, dalam situasi pandemi seperti saat ini kita tidak benar-benar tahu seperti apa kondisi perekonomian setiap orang.
Dwi mengatakan, dampak wabah Covid-19 ini berpangaruh pada setiap lapisan masyarakat.
"Kita kan gak tau kondisinya seperti apa, walaupun rumahnya bagus, belum tentu sekarang kondisi ekonominya baik," kata Dwi.
"Karena yang saya lihat, dampak dari wabah ini bukan hanya pada level bawah, tapi juga banyak menyentuh level menengah. Jadi orang-orang yang punya motor atau mobil sekalipun, bisa jadi sedang kesusahan," sambungnya.
Dwi menyebutkan aksi berbagi sayuran yang ia sebut 'hias pagar' tersebut telah ia mulai sejak hari pertama Ramadan, yaitu Jumat (24/4/2020).
Selain itu, dirinya cukup aktif di komunitas Sedekah Nasi Ramai-Ramai (Senar).
Dalam komunitas tersebut, Dwi biasa membagikan nasi boks untuk orang-orang di pinggir jalan raya, entah untuk para tuna wisma, petugas kebersihan, pemulung, dan sebagainya.
Namun, semenjak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayahnya, Dwi mengaku ruang geraknya sangat terbatas untuk dapat berbagi di luar rumah.
Akhirnya, Dwi pun memiliki ide menggantungkan sayur-sayuran di pagar rumahnya agar dapat membantu orang-orang yang membutuhkan.
"Saya putar otak, gimana caranya walau tetap di rumah tapi tetap bisa berbagi hal bermanfaat untuk yang lain."
"Akhirnya ya udah, saya gantungin makanannya di pagar, agar siapa saja yang lewat ke depan rumah dan membutuhkannya, bisa mengambilnya dengan mudah," terang Dwi saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (30/4/2020) pagi.
Source | : | Facebook,tribunnews |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |