Laporan Wartawan Grid.ID, Daniel Ahamad
Grid.ID - Belakangan heboh pemberitaan listrik rumah Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.
Tagihannya mencapai total Rp 17 juta per bulan, Raffi Ahmad membuat banyak orang penasaran.
Salah satu yang terbaru adalah dari sahabat, Luna Maya.
Luna bertanya soal tagihan listrik Raffi Ahmad dan Nagita Slavina di acara Okay Bos di kanal Youtube Trans 7 Official.
"Selama corona ini, emang bener listrik melonjak?" tanya Luna dikutip Grid.ID, Selasa (9/6/2020).
"Bukan, bukan karena corona emang dari dulu," jawab Nagita.
Gigi pun menampik isu tak sedap yang beredar mengabarkan Raffi yang mengeluhkan biaya listriknya.
Bukan mengeluh soal biaya, Gigi sebut bahwa ia mengeluh karena listrik selalu jepret tiba-tiba.
"Bukan ngeluh bayar Rp 17 jutanya, tapi listrik dia gak beres-beres di rumah suka ngejepret," kata Gigi.
"Kalau Sultan Andara mah ya bayar bayar aja," tegas Raffi Ahmad.
Sebelumnya, pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah beberkan biaya tagihan listrik pasangan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.
Adapun tujuan PLN adalah memberikan solusi untuk masalah Raffi dan Nagita.
PLN menjelaskan permasalahan ini lewat akun Instagran @pln_disjaya.
"#electrizen, pasangan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina akhirnya mendapatkan solusi dari keluhan terkait permasalahan kelistrikan di rumah mereka," buka PLN.
Raffi dan Gigi sebetulnya memiliki tiga kendala.
Di antaranya, yang pertama adalah tagihan yang besar mencapai 17 juta per bulan.
Kedua, token listrik yang harus diinput berkali-kali setiap dua hari sekali.
Dan yang terakhir, listrik yang sering turun atau jepret.
Karena beberapa hal tersebut, PLN pun memberikan penjelasan terkait keluhan Raffi.
"Tingginya biaya konsumsi listrik bisa jadi dikarenakan banyak peralatan elektronik atau pengguna beberapa alat elektronik dengsn daya yang besar," ujar PLN.
PLN pun memberikan pemecahan terkait token listrik yang harus terus diinput dan listrik yang terus trutun.
Baca Juga: Kuatkan Anak Dwi Sasono, Raffi Ahmad Buat Pengakuan Pernah Bersalah Juga!
"PLN menyarankan kepada pelabggan agar membeli token listrik sejumlah pemakaian selama sebulan," kata PLN.
"Salanjutnya untuk listrik sering turun, ternyata disebabkan oleh MCB (Miniature Circuit Breaker) pads panel listrik pelanggan overload karena pembagian beban listrik yang tidak merata," sambungnya.
PLN pun memberikan rujukan lebih lanjut atas keluhan Raffi dan Nagita.
"Dikarenakan batas kewenangan PLN untuk pasokan listrik pelanggan hanya sampai ke kWh meter, pasangan tersebut diminta untuk menghubungi instalisir resmi yang tersertifikasi dan terdaftar dalam Asosiasi Kontraktor Listrik untuk melakukan perbaikan pada instalasi rumah pelanggan," tutup PLN. (*)
(*)
Source | : | YouTube,Instagram |
Penulis | : | Daniel Ahmad |
Editor | : | Deshinta Nindya A |