Dilansir Grid.ID dari ABC News via Kompas.com, untuk orang-orang yang mengalami efek jangka panjang, masalah yang paling umum adalah sering mengalami kelelahan, sakit kepala, kecemasan, dan nyeri otot yang dapat bertahan setidaknya untuk beberapa minggu lagi.
Pasien yang membutuhkan perawatan intensif, termasuk yang menggunakan ventilator atau dialisis ginjal, dapat mengalami masalah yang lebih serius.
Luka pada paru-paru dapat terjadi pada orang yang menderita pneumonia.
Peradangan jantung, detak jantung tidak teratur, dan memburuknya fungsi ginjal dan hati juga telah dilaporkan.
Namun, masih terlalu dini untuk menyimpulkan apakah serangkaian efek tersebut bisa menimbulkan masalah permanen.
Lebih lanjut, korban yang telah lama menjalani perawatan intensif kadang-kadang membutuhkan terapi oksigen atau dialisis di rumah.
Beberapa juga mengalami kondisi yang disebut sindrom pasca perawatan intensif, yang mencakup pelemahan kekuatan otot yang persisten dan masalah memori.
Masalah tersebut bisa terjadi setelah menderita penyakit kritis dan mungkin terkait dengan obat-obatan bersifat sedatif dan perawatan yang lama selama rawat inap.
Gumpalan darah juga diketahui dapat terbentuk selama dan setelah infeksi COVID-19, kadang-kadang gumpalan darah ini menyebabkan stroke.
Source | : | Kompas.com,Grid Health |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Deshinta Nindya A |