スシロー新店の1人席がソーシャルディスタンス感凄いんだが…。
— タカハシヤマダ/Web三等兵 (@TakaYama_Web3) June 3, 2020
めっちゃ寿司に集中出来る…。 pic.twitter.com/HembhAhyiu
"Tempat duduk satu orang di Sushihiro ini memiliki nuansa sangat menjaga jarak sosial," tulis Takahashi.
Cuitan tersebut dibalas oleh salah satu netizen, "Namun kamu bisa fokus dengan makan sushi".
Ada juga netizen yang menyebutkan tempat makannya seperti warnet.
Sampai ada yang membuat lelucon kalau WiFi restoran lebih kencang, maka restoran sushi kapsul ini lebih baik dari warnet.
Uniknya restoran sushi kapsul ini justru menjadi tantangan tersendiri bagi pelanggan.
Sebab jarak pandang pelanggan yang sempit melihat sushi berjalan di bar membuat mereka hanya bisa memutuskan untuk mengambil sushi ketika sampai di depan mata saja.
Di Jepang beberapa tahun terakhir tren mengambil makanan di sabuk berjalan sushi semakin menurun.
Lebih banyak yang memilih memesan makanan langsung atau a la carte.
Makanan a la carte dinilai lebih mengurangi limbah makanan, memungkinkan pelanggan duduk di tempat yang diinginkan dan makan makanan yang lebih segar.
Beberapa netizen juga mengatakan restoran kapsul dari Sushiro ini mirip dengan tempat duduk di Ichiran Ramen dan restoran Gusto.
Namun demikian, tidak semua cabang restoran Sushiro memberlakukan konsep kapsul ini.
(*)
Source | : | Kompas.com,twitter,Tribun Bali |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Deshinta Nindya A |