Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Baru-baru ini kakak beradik di Medan tengah mengalami nasib yang tragis.
Bagaimana tidak, dua bocah yang masih polos ini tewas secara mengenaskan di tangan ayah tirinya.
Bahkan jenazah Ikhasa Fatahilah (10) dan Rafa Anggara (5) ditemukan dalam kondisi mengenaskan di sudut lorong gedung Sekolah Global Prima di Jalan Brigjen Katamso.
Mengutip dari Kompas pada Senin (22/6/2020), jenazah dua bocah tersebut ditemukan setelah sebuah pesan WhatsApp yang dikirimkan pelaku diterima ibu korban.
Rahmadsyah yang diduga sebagai pelaku sekaligus ayah tiri korban dikabarkan telah mengirimkan sebuah pesan pada istrinya.
Di mana dalam pesan tersebut, ia mengaku telah membunuh keduanya di lokasi penemuan jasad.
Seperti diketahui alasan ayah tiri membunuh anak-anaknya itu karena keduanya meminta uang jajan untuk membeli es krim.
Sementara itu melansir dari Tribun Jakarta, Zuwairiah mengaku hancur ketika menyaksikan kedua cucunya tewas secara mengenaskan.
"Aduh kalau perasaan ini hancur semua, hancur. Sayang pun dia sama kami," jelasnya.
Zuwairiyah mengaku tak kuasa setiap kali teringat dua cucunya yang patuh dan rajin mengaji itu telah tiada.
Terlebih dua cucu kebanggannya itu telah tewas di tangan ayah tirinya sendiri.
"Mereka kan tinggal sama ayah tirinya juga. Luar biasa sedihnya dengan kejadian ini," ungkapnya.
Tak hanya itu, kesedihan Zuwairiyah semakin menjadi-jadi setelah mengetahui cucunya selama ini disiksa hingga akhirnya dibunuh karena meminta es krim.
"Saya dengar cerita katanya mereka disiksa ayahnya. Terus dibunuh lah intinya. Kapan waktunya belum tahu pasti," jelasnya.
"Hanya karena minta es krim sama bapaknya. Terjadilah seperti ini. Semoga dihukum seberat-beratnya," pungkasnya.
Menyaksikan kedua cucunya telah kaku membiru, Zuwairiyah meminta pelaku diganjar dengan hukuman setimpal.
(*)
Source | : | Kompas.com,Jakarta.tribunnews.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nurul Nareswari |