Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Bukan hanya dikonsumsi secara langsung atau tambahan pada masakan, tomat juga bisa diolah menjadi jus yang menyegarkan.
Jus tomat yang ampuh membantu melepas dahaga di kala terik matahari itu ternyata memiliki beragam manfaat kesehatan.
Dikutip Grid.ID dari Kompas.com, tertulis di laman SehatQ, jus tomat mengandung berbagai nutrisi, mulai dari vitamin C dan A hingga kalium.
Selain itu, jus tomat juga dilengkapi dengan fosfor, natrium, riboflavin (vitamin B2), dan vitamin E.
Jus tomat juga kaya akan likopen (pemberi warna merah pada tomat), yang merupakan salah satu jenis antioksidan kuat.
Kandungan nutrisi inilah yang membuat jus tomat bermanfaat untuk kesehatan.
Lebih lanjut, ternyata jus tomat mampu membantu kita untuk melawan obesitas karena kandungan serat dan nutrisinya yang mengenyangkan.
Jus tomat dapat merangsang pelepasan leptin (hormon pemberi rasa kenyang) yang dapat mencegah kamu makan atau ngemil berlebihan.
Riset telah membuktikan bahwa minum segelas jus tomat setiap hari membantu mengurangi lemak di area perut.
Ini artinya jus tomat baik untuk menghilangkan perut buncit.
Meski manfaatnya banyak, mengonsumsi jus tomat juga mengandung berbagai risiko.
Oleh sebab itu, kita harus mempertimbangkannya sebelum rutin mengonsumsi jus tomat.
Segala sesuatu jika dikonsumsi secara berlebihan memang akan memberikan efek kurang baik.
Diwartakan Tribun Travel, berikut ini masalah kesehatan jika kamu terlalu banyak mengonsumsi tomat:
Meskipun tomat baik untuk pencernaan, namun jika berlebihan justru akan menjadi bumerang.
Khususnya bagi yang menderita iritasi usus besar.
Tomat dapat memperburuk gejalanya dan menyebabkan kembung.
Tomat dapat menyebabkan diare karena adanya bakteri yang disebut salmonella.
Penderita maag lebih baik berhati-hati sebelum mengonsumsi tomat.
Tomat menghasilkan lebih banyak asam, yang dapat menyebabkan gangguan saluran gastrointestinal akut.
Kandungan asam malat dan sitratnya dapat memicu produksi asam berlebih yang menyebabkan maag.
Penderita batu ginjal disarankan untuk membatasi asupan kaliumnya.
Tomat yang kaya akan potasium dapat membahayakan penderita penyakit ginjal.
Tomat memilki kandungan oksalat tinggi yang dapat mengarah pada pembentukan batu ginjal.
Ketika dikonsumsi dalam bentuk mentah, tomat tidak tinggi sodium (hanya 5 mg) dan tidak mengganggu tingkat tekanan darah.
Bahkan, itu mengurangi risiko tekanan darah tinggi.
Namun dalam jumlah berlebih, kandungan sodiumnya tinggi cukup berbahaya bagi penderita tekanan darah tinggi.
Baca Juga: Nagita Slavina Bantah Tolak Peluk Jessica Iskandar Usai Berkonflik Selama 4 Tahun
Orang yang alergi pada senyawa histamine sebaiknya menghindari tomat.
Sebab tomat dapat menyebakan reaksi pada senyawa tersebut.
Gejala alergi mungkin termasuk eksim, ruam kulit, gatal-gatal, bersin-bersin, sensasi gatal di tenggorokan, pembengkakan wajah dan lidah.
Reaksi alergi pada tomat juga bisa menyebabkan masalah pernapasan.
Kandungan likopen pada tomat memang baik bagi penderita kanker jika dikonsumsi dalam jumlah aman.
Namun, penelitian mengungkapkan likopen dapat memperberat gejala kanker prostat.
Pasien yang menjalani perawatan kanker harus berhati-hati saat mengonsumsi tomat.
Baca Juga: Dikenal Tertutup, Keanu Reeves Kepergok Makan Malam Romantis Bareng Kekasih di Berlin!
Karena tomat bersifat asam, mereka dapat mengiritasi kandung kemih dan terkadang menyebabkan inkontinensia.
Jika rentan terhadap infeksi saluran kemih, kelebihan konsumsi tomat dapat memperburuk gejala seperti iritasi kandung kemih dan muncul sensasi terbakar.
Adanya senyawa histamin dalam tomat dapat menyebabkan nyeri sendi dan peradangan dalam tubuh.
Hal ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi dengan protein yang ada di dalam tomat.
Kehadiran alkaloid 'solanine' juga dapat menyebabkan peradangan.
Konsumsi tomat berlebih juga dapat memicu arthritis pada beberapa orang, yang menyebabkan nyeri otot.
Tomat sebenarnya bermanfaat bagi orang yang menderita diabetes, karena indeks glikemiknya yang rendah.
Tapi, ketika dikonsumsi di luar batas normal, kadar gula darah bisa turun ke tingkat yang sangat rendah.
Ini bisa mengarah pada kondisi hipoglikemia, dan dapat menyebabkan pandangan kabur, detak jantung yang cepat, pusing, berkeringat, dan lainnya.
Tomat merupakan sumber nutrisi dan antioksidan yang sangat baik dan dapat dikonsumsi dengan aman selama kehamilan.
Namun, itu bisa menimbulkan risiko selama kehamilan dan menyusui jika dikonsumsi berlebihan.
Setelah tahu berbagai dampak negatif di atas, konsumsi tomat jangan lagi berlebihan ya!
(*)
Source | : | travel.tribunnews.com,health.kompas.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |