Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Belakangan ini banyak diberitakan bahwa beebrapa sekolah telah melakukan aktivitas belajarnya secara tatap muka atau langsung.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, mengatakan bahwa sekolah di Zona Hijau Covid-19 yang sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka harus menghentikan aktivitasnya apabila terjadi kondisi yang memburuk.
“Zona yang sudah hijau jika kondisinya memburuk setelah dibuka pembelajaran tatap muka, maka pembelajaran tatap muka harus segera dihentikan, dan prosesnya kembali lagi ke awal,” ujar Nadiem seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Kamis (6/8/2020).
Menyikapi banyak aspirasi masyarakat yang ingin sekolah pada zona kuning dapat dibuka kembali, Kemendikbud menyerahkan kembali pada keputusan Satuan Gugus Tugas Covid-19.
“Apa yang menjadi arahan gugus tugas kami akan jemput bola kami akan menyiapkan protokolnya. Kami akan bekerja sama dengan pemda untuk memastikan protokol kesehatan itu terjaga,” tutur Nadiem.
Terkait pembukaan sekolah, lagi-lagi Nadiem berkata itu tergantung pada kriteria zona yang ditetapkan oleh Satuan Tugas Covid-19.
“Tidak bisa dijawab tanggalnya, ini adalah proses yang dinamis. Tergantung daerah, tergantung keputusan gugus tugas, tergantung pada kesiapan masing-masing pemda dan sekolah,” ungkap Nadiem.
Nadiem memastikan, pihaknya akan mengkaji segala kemungkinan dan risiko sebelum membuka sekolah, termasuk sekolah yang berada di zona kuning.
Terciptanya situasi pembelajaran yang aman bagi warga pendidikan merupakan komitmen bersama antara pemerintah pusat dan daerah.
Kendati perihal aktivitas pembelajaran secara langsung atau tatap muka masih perlu dikaji.
TVRI masih menayangkan program Belajar dari Rumah, sebagai alternatif metode belajar jarak jauh di masa new normal.
Baca Juga: Dibully Netizen karena Menyukai Atta Halilintar, Clara Gopa Berupaya Bunuh Diri
Program ini memasiki pekan ke-17 dalam masa pandemi Covid-19.
Program Belajar dari Rumah meliputi tayangan untuk anak usia PAUD dan sederajat, SD dan sederajat, SMP dan sederajat, serta SMA/SMK dan sederajat.
Khusus SMP baik kelas 7, 8, dan 9 sederajat akan membahas Materi Optimisme Bumi: Samudera pada Jumat (7/8/2020).
Materi ini akan mulai tayang pada pukul 09.30 WIB.
Baca Juga: Sudah Kepalang Kecewa, Hal ini Jadi Alasan Ahok Enggan Menjalin Komunikasi dengan Veronica Tan
Diwartakan Tribun Pontianak, berikut ini soal dan jawaban materi Optimisme Bumi: Samudera untuk siswa SMP dan sederajat.
Soal 1:
Apa saja yang dapat kita lakukan untuk menjaga terumbu karang?
Jawaban:
Cara menjaga terumbu karang antara lain:
· Membantu menjaga pantai dan pesisir tetap bersih
· Jangan membuang sampah sembarangan di pantai atau laut
· Mencegah terjadinya proses erosi di daerah pesisir
· Menangkap ikan tanpa merusak karang
· Tidak mengambil karang dan terumbu karang
· Jangan memancing atau berlayar dekat terumbu karang
· Melakukan pengenalan terumbu karang sejak dini
· Jika melakukan kegiatan snorkel dan menyelam, maka lakukan dengan hati-hati
· Sosialisasi fungsi dan manfaat terumbu karang
· Mendukung gerakan konservasi terumbu karang
Soal 2:
Mengapa laut Indonesia menjadi tempat yang spesial sebagai habitat terumbu karang?
Jawaban:
Hal ini karena Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia.
Memiliki lautan yang luasnya 70 persen dari total keseluruhan negaranya.
Perairan Indonesia menyimpan kekayaann terumbu karang terbaik di Indonesia.
Selain itu, laut Indonesia adalah kawasan segitiga terumbu karang (coral triangle).
Segitiga terumbu karang merupakan wilayah perairan di negara tropis dengan luas 5,7 km2 yang meliputi 6 negara diantaranya adalah Indonesia.
Ini merupakan habitat sekaligus rumah bagi separuh dari seluruh spesies karang.
Baca Juga: Bukan Pengalaman Pribadi, Amanda Caesa Lantunkan Lagu Patah Hati
Soal 3:
Jika terumbu karang di laut habis, apa yang akan terjadi?
Kemukakan analisismu!
Jawaban:
Jika terumbu karang di laut habis, maka rantai makanan akan terganggu.
Jutaan spesies yang bergantung pada batu karang untuk makanan dan tempat tinggalnya akan mati.
Sehingga akan mempengaruhi keanekaragaman hayati di dalam lautan.
Terumbu karang juga berfungsi sebagai penjernih air.
Tanpa terumbu karang, kita juga akan kehilangan sumber penting untuk untuk kita yakni oksigen.
Banyak obat-obatan yang dikembangkan dari tanaman laut dan terumbu karang.
Baca Juga: Melaney Ricardo Singgung Panjat Sosial ke Kekeyi, Begini Respon Anji: Pansos Itu Wajar Lho!
Menghancurkan mereka sama juga dengan kita mengeliminasi sumber paling vital dalam proses pembuatan obat-obatan untuk menyelamatkan kehidupan.
Bila terumbu karang musnah, hewan seperti lumba-lumba akan hidup di air keruh dan perlahan-lahan akan mati.
Itulah soal dan jawaban materi Optimisme Bumi: Samudera untuk siswa SMP dan sederajat.
Yang perlu diketahui, kunci jawaban ini hanya sekadar pegangan untuk orangtua mengoreksi jawaban anak.
Terakhir, inilah link live streaming TVRI untuk orangtua dan anak saksikan bersama:
https://www.useetv.com/livetv/tvri
https://www.vidio.com/live/6441-tvri
(*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nurul Nareswari |