"Kami ingin Kapolres juga meminta maaf atas kejadian ini dan menjelaskan secara terang-terangan dan usut tuntas pelaku-pelaku yang melakukan kekerasan terhadap Kak Otong sehingga mengakibatkan Kak Otong ini meninggal," ucap dia.
Melansir informasi terbaru dari Tribunnews.com pada Jumat (14/8/2020), Kapolresta Barelang Kombes Pol Purwadi Wahyu Anggoro buka suara terkait kasus kematian Henderi Alfred Bakari.
Kombes Pol Purwadi Wahyu Anggoro mengklaim bahwa penangkapan Hendri sudah dilakukan dengan prosedur.
Selain itu, pihaknya juga membantah adanya tindak penganiayaan yang dilakukan jajarannya.
"Penangkapan sesuai prosedur, tidak akan ada penganiayaan, keluarga tersangka sudah lihat langsung," ujar Purwadi dalam keterangan tertulis, Jumat (14/8/2020).
Meskipun demikian, Purwadi mengatakan pihaknya masih menunggu hasil visum untuk mengetahui penyebab kematian Hendri Alfred Bakari.
Di sisi lain, Purwadi juga menjelaskan alasan mengenai wajah Hendri yang ditutup dengan plastik putih.
"Soal penutup kepala adalah kewenangan rumah sakit," ujarnya.
Ya, bukan tanpa alasan saat Hendri Alfred Bakari dinyatakan meninggal dunia secara mendadak dan menimbulkan sederet tanda tanya.
Terlebih pihak keluarga juga menyebutkan sehari sebelum ditangkap, Hendri terlihat sangat sehat.
Selain itu pihak keluarga mengklaim bahwa Hendri tak memiliki riwayat penyakit apapun.
Di usianya 38 tahun, Hendri selalu sehat menjalankan aktivitasnya sebagai nelayan di Kecamatan Belakang Padang.
(*)
Source | : | Tribunnews.com,KOMPAS.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |