Niat baiknya itu dimulai saat ia melintas di Garden dan menemukan paku berukuran 5 sentimeter.
"Pas pulang kerja saya lihat paku di jalan. Saya enggak ambil, tapi dipinggirin saja," ungkapnya.
Keesokan harinya, Abdul Rohim kembali menemukan paku tersebut dan mulai menaruh curiga.
Sebab paku yang ditemukannya seperti sengaja di letakkan di jalanan tersebut.
Akhirnya, bermodalkan magnet dari speaker, hiasan kulkas dan magnet yang diberikan sopir bus, Rohim mulai melakukan penyisiran.
Relawan Sapu Bersih (Saber) Abdul Rohim itu diketahui melakukan penyapuan di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
Setiap pagi sebelum kerja, Rohim menyempatkan diri untuk melakukan penyapuan di titik rawan yaitu di ruas Jalan Gatot Subroto seberang DPR-MPR yang mengarah Semanggi.
Terkadang, Rohim juga melanjutkan aksinya hingga ke Balai Kartini sampai dengan Pancoran, Tebet.
Sore harinya, Rohim juga meluangkan waktu untuk menyisir jalan di sekitaran Gedung MPR/DPR/DPD menuju ke Slipi, Jakarta Barat.
"Tadi pagi sebelum kerja di Gatot Soebroto seberang DPR MPR mengarah Semanggi tadi gak terlalu banyak, gak nyampe seperempat kilogram (paku) tapi lumayan," ujarnya.
Sejak menyibukkan diri dengan mengumpulkan paku-paku tersebut, Rohim kini berhasil mengumpulkan empat ton ranjau paku.
Total keseluruhan paku itu tercatat dari ranjau paku dan ranjau jari-jari payung.
Jumlah itu diakuinya telah dikumpulkan dan diamankan dari jalanan ibu kota sejak awal tim Saber berdiri pada 8 Agustus 2011 hingga saat ini.
Source | : | Tribunnewsmaker.com,KOMPAS.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |