Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A
Grid.ID -Acara 17 Agustus selalu identik dnegan nasi tumpeng, begitupun untuk menyambut HUT ke-75 RI.
Tapi, pada HUT ke-75 RI kali ini, sudah tahukah kamu makna nasi tumpeng?
Ya, buat kamu yang belum tahu makna nasi tumpeng, Grid.ID bakal menjelaskannya khusus buat kamu dalam menyambut HUT ke-75 RI.
Baca Juga: Review Nasi Tumpeng Mini Ayu Ting Ting, YouTuber Anak Kuliner Kaget dengan Rasanya!
Dilansir dari Kompas.com, penyebutan nasi ‘tumpeng’ ini bukan sekadar nama belaka, loh!
‘Tumpeng’ merupakan sebuah akronim yang dengan arti yang menarik.
“Secara etimologi (cabang ilmu linguistik yang mempelajari asal-usul suatu kata), saya belum menemukan tentang kata ‘tumpeng’,” kata Dr. Ari Prasetiyo, S.S., M.Si. kepada Kompas.com.
“Hanya saja, dalam masyarakat Jawa, ditemukan bahwa kata ‘tumpeng’ merupakan akronim dari kalimat ‘yen meTu kudu meMPENG,” lanjutnya.
Baca Juga: Tumpeng Jadi Makanan Khas Menyambut HUT RI, Ini Sejarah dan Maknanya
Kalimat tersebut berasal dari bahasa Jawa. Apabila diterjemahkan ke bahasa Indonesia artinya adalah, ‘Ketika keluar harus sungguh-sungguh semangat’.
Ari menyebutkan, maksud dari kalimat tersebut adalah ketika manusia terlahir maka mereka harus menjalani kehidupan di jalan Tuhan dengan semangat, yakin, fokus, dan tidak mudah putus asa.
Tak hanya itu, manusia juga harus senantiasa percaya bahwa Tuhan selalu ada bersama mereka.
Baca Juga: Nasi Tumpeng Kini Berbentuk Barbie, Jadi Sayang Dimakan
Tumpeng biasanya berupa nasi kerucut yang ditata di atas tampah beralaskan daun pisang, disertai tujuh macam lauk-pauk.
Dilansir dari Tribun Wiki, angka tujuh dalam bahasa Jawa berarti pitu yang berarti pitulungan (pertolongan).
Lalu, apa saja makna tumpeng berberdasarkan angka 7 ini?
1. Nasi putih
Dahulu, nasi tumpeng dibuat dengan menggunakan nasi putih.
Seiring berkembangnya zaman, nasi tumpeng sudah memiliki variasi tertentu, mulai dari nasi uduk hingga nasi kuning.
Nasi putih yang berbentuk kerucut melambangkan sesuatu yang kita makan harusnya berasal dari sumber yang bersih dan halal.
2. Ayam
Pada nasi tumpeng, ayam yang biasa digunakan adalah ayam jantan atau ayam jago.
Pemilihan ayam jago juga memiliki makna untuk menghindari sifat-sifat buruk ayam jago seperti sombong, congkak, selalu menyela ketika berbicara, dan selalu merasa benar sendiri.
3. Ikan Lele
Tak hanya ayam, nasi tumpeng sebenarnya juga dilengkapi dengan ikan lele.
Ketabahan serta keuletan dalam hidup disimbolkan dengan ikan lele ini.
Hal ini dikarenakan ikan lele mampu bertahan hidup di air yang tidak mengalir dan di dasar sungai.
4. Ikan teri
Selain lele, ikan teri juga biasa disajikan dalam hidangan nasi tumpeng.
Ikan teri dalam nasi tumpeng melambangkan kebersamaan dan kerukunan, sebab ikan teri selalu hidup bergerombol di dalam laut.
5. Telur
Telur menjadi lauk pauk penting dan memiliki makna yang dalam untuk nasi tumpeng.
Telur menjadi simbol jika manusia diciptakan dengan fitrah yang sama.
Telur yang biasa digunakan biasanya telur rebus yang dipindang dan disajikan utuh dengan kulitnya.
Disajikan begitu, rupanya telur memiliki makna bahwa semua tindakan harus direncanakan terlebih dahulu (dikupas), dikerjakan sesuai rencana, kemudian dievaluasi untuk mendapatkan hasil yang sempurna.
Baca Juga: Ulangtahun Ratna Sarumpaet ke-70, Keluarga Bakal Bawa Tumpeng ke Rutan
6. Sayur Urap
Sayur urap biasanya terdiri dari kangkung, bayam, kacang panjang, taoge, dengan bumbu yang terbuat dari sambal parutan kelapa.
Sayuran ini memiliki banyak makna. Kangkung memiliki arti jinangkung yang berarti melindungi.
Bayam diartikan dengan ayem tentrem. Taoge atau kecambah artinya tumbuh.
Kacang panjang memiliki makna pemikiran yang jauh ke depan, sedangkan bawang merah berarti mempertimbangan segala sesuatu dengan matang.
Terakhir adalah bumbu urap yang berarti urip atau hidup atau mampu menghidupi (menafkahi) keluarga.
7. Cabe Merah
Hiasan cabe merah yang berbentuk kelopak bunga ini biasanya diletakkan di bagian atas nasi tumpeng.
Namun, cabe merah ini tidak berarti sebagai hiasan saja.
Cabe merah melembangkan api yang memberikan penerangan bermanfaat bagi orang lain.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Wiki |
Penulis | : | Silmi Nur Aziza |
Editor | : | Deshinta Nindya A |