Trump’s calculated dismantling of USPS proves one thing clearly: He is WELL AWARE that we do not want him as our president. He’s chosen to blatantly cheat and put millions of Americans’ lives at risk in an effort to hold on to power.
— Taylor Swift (@taylorswift13) August 15, 2020
Selain menyarankan pemilihan ditunda, Trump telah secara keliru mengklaim bahwa pemungutan suara melalui surat akan mengarah pada hasil yang curang.
Ia juga menuduh Layanan Pos Amerika tidak memiliki sarana untuk mengakomodasi lonjakan pemungutan suara menuju pemilihan yang akan datang, yang mana USPS telah membantah.
"Layanan Pos memiliki kapasitas yang cukup untuk menyesuaikan pemrosesan nasional dan jaringan pengiriman kami untuk memenuhi proyeksi volume Pemilu dan Surat Politik, termasuk volume tambahan yang mungkin dihasilkan sebagai tanggapan terhadap pandemi COVID-19," kata badan itu dalam sebuah pernyataan kepada CNN awal bulan ini.
Louis DeJoy, jenderal postmaster yang baru dilantik juga telah membuat perubahan pemotongan biaya pada USPS yang telah menimbulkan kekhawatiran atas penindasan pemilih.
Pada Jumat (14/8/2020), dilaporkan bahwa Layanan Pos Amerika itu telah mulai mengurangi jam kerja dan menghapus kotak pengumpulan surat di sejumlah negara bagian.
Meski begitu, seorang juru bicara USPS mengumumkan bahwa pengiriman tersebut akan dihentikan sampai 3 November.
Baca Juga: Berikan Kejutan di Masa Pandemi, Taylor Swift Rilis Album Kedelapan dengan 8 Versi!
"Kami tidak akan menghapus kotak apa pun," kata juru bicara itu dalam sebuah pernyataan.
"Setelah pemilihan, kami akan melihat operasi dan melihat apa yang kami butuhkan dan tidak butuhkan," pungkasnya.
(*)
Source | : | Twitter,People |
Penulis | : | Silmi Nur Aziza |
Editor | : | Deshinta Nindya A |