Laporan Wartawan Grid.ID, Corry Wenas Samosir
Grid.ID - Pemimpin misa arwah jenazah Jakob Oetama, Pastor Gabriel Possenti Sindhunata mengenang sosok pendiri Kompas Gramedia.
Menurut Pastor Gabriel Possenti Sindhunata, diceritakan oleh Jakob Oetama Kompas Gramedia itu ladang Tuhan dan bukan miliknya.
"Pak Jakob pernah bercerita, Kompas itu ladang Tuhan. Ladang itu bukan milik saya," ungkap Gabriel Possenti Sindhunata, saat memimpin misa arwah, Jakob Oetama, di Kompas Gramedia, Palmerah, Jakarta Pusat, Kamis (10/9/2020).
"Diketahui Sindhunata yang juga pernah terlibat di Kompas. Ia mengatakan Jakob Oetama bukan sosok pekerja untuk kekayaan material
Kalaupun Pak Jakob kaya, kekayaan itu bukanlah target hidupnya. Kekayaan adalah buah dari kesederhanaannya," sambungnya.
Romo Sindhu menambahkan, Jakob Oetama merupakan pribadi yang selalu gelisah.
Dalam arti gelisah lantaran koran yang dibuat belum bisa ikut membangun bangsa
"Ia belum berhenti gelisah sejauh Kompas belum belum benar-benar menjadi koran yang bisa ikut membangun bangsa," kata Sindhu.
Selain itu Jakob Oetama juga sempat gelisah jika karyawan-karyawannya sejahtera.
"Ia gelisah, sejauh karyawan-karyawannya belum sejahtera seperti yang diimpikannya," ucap Sindhu.
Kendati begitu kini Kompas Gramedia sudah turut berkiprah membangun bangsa Indonesia. Di dalamnya, para karyawan Kompas juga bisa sejahtera.
Diketahui Jakob Oetama tutup usia pada pukul 13.05 WIB setelah sempat dirawat karena mengalami gangguan multiorgan.
Pendiri Kompas Jakob Oetama meninggal dalam usia 88 tahun di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta.
Jakob Oetama diketahui lahir di Desa Jowahan, 500 meter sebelah timur Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, pada 27 September 1931. Ia merupakan putra pertama dari 13 bersaudara.
Ayahnya bernama Raymundus Josef Sandiyo Brotosoesiswo seorang pensiunan guru Sekolah Rakyat di Sleman, Yogyakarta, sementara ibunya bernama Margaretha Kartonah.
Saat ini Jakob Oetama dikenal sebagai salah satu pendiri Kompas Gramedia Group bersama dengan Petrus Kanisius (PK) Ojong.
Jakob tidak hanya menjadi tonggak bagi jurnalisme yang digeluti para wartawan Kompas dan grup Kompas Gramedia, tetapi juga turut mewarnai perjalanan jurnalisme Indonesia.
Kini jenazah Jakob telah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. (*)
Penulis | : | Corry Wenas Samosir |
Editor | : | Nurul Nareswari |