Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Di tengah pandemi covid-19, kegiatan belajar daring tampaknya menjadi kewajiban baru untuk para pelajar.
Sejak dimulainya kebijakan, tak sedikit siswa dengan mengalami keterbatasan ekonomi menjadikan hal tersebut sebagai beban.
Baru-baru ini siswa SD di Bali, bahkan nekat kabur dari rumah dan memilih untuk tidak mengikuti pelajaran.
Hal tersebut dilakukan sang bocah lantaran tak memiliki ponsel dan tak dapat mengikuti pelajaran layaknya teman yang lain.
Mulanya, bocah SD berinisial PAS itu, dikabarkan menghilang pada 31 Agustus 2020 pukul 20.00 WITA.
Sang bocah menghilang setelah merengek meminta ponsel pintar pada orang tuanya namun tak diberikan.
Sang anak yang mengaku tak bisa mengikuti sekolah online, membuat KDY dan KD selaku orang tua hanya pasrah lantaran keterbatasan ekonomi.
Sebagi buruh tani dan berpenghasilan pas-pasan, KDY dan KD mengaku tak mendapatkan penghasilan tentu sejak pandemi adanya covid-19 ini.
Setelah menghilang dan membuat heboh keluarganya, sang bocah akhirnya ditemukan berada di kebun tetanggnya.
Sang bocah ditemukan warga dini hari dan langsung dipulangkan pukul 4.00 WITA.
Melansir dari Kompas.com pada Jumat (11/9/2020), Bripka Putu Anton Dwipayana mengaku terketuk mendengar kisah sang bocah.
Atas kejadian malang yang menimpa sang bocah, akhirnya Personel Polres Buleleng, Bali, menyisihkan uang untuk membelikannya ponsel.
"Sudah merupakan kewajiban kita untuk saling berbagi dan membantunya," kata Anton dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (10/9/2020).
"Saya sisihkan sebagian gaji saya untuk membeli ponsel dan memberikannya agar dapat belajar," imbuhnya.
Lebih lanjut, Kapolres Buleleng AKBP I Made Sinar Subawa mengatakan pihaknya juga siap menyediakan koneksi internet bagi pelajar.
Tak hanya untuk sang bocah, Made Sinar Subawa mengatakan akses internet di kantor polisi wilayah Buleleng dapat dipergunakan untuk para pelajar lain.
"Silakan datang ke kantor polisi baik di polres maupun di polsek jajaran Polres Buleleng. Kami terima dan membantunya untuk belajar online," pungkasnya.
Melansir informasi dari TribunMenado, untuk mengatasi keterbatasan ekonomi bagi siswa yang tak memiliki ponsel pintar, seorang guru datangi rumah siswa.
Guru SMK di Arongan Lambalek, Kecamatan Arongan Lambalek, Aceh Barat rela mengajar dan mendatangi rumah-rumah siswanya.
Hal ini dilakukan karena kondisi sebagian orang tua dari siswa mengalami keterbatasan ekonomi.
Sehingga tidak mampu memilikikan Handphone (HP) untuk belajar dering seperti sekolah lainnya.
"Sebagian siswa kami bukan tidak ada paket internet, tetapi mereka tidak memiliki Hp, sehingga tidak bisa belajar secara daring," jelas Kepala SMK Swasta Arongan Lambalek, Nurhayani, kepada Serambi, Sabtu (11/4/2020).
"Sehingga atas inisiatif kami para guru mendatangi langsung ke rumah-rumah siswa dalam hal proses belajar mengajar," imbuhnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Manado |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |