Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Jika pada umumnya orang tua lah yang berkewajiban untuk bertanggung jawab atas perbuatan dan kelakuan anaknya.
Kisah pilu yang terjadi di Aceh Tengah ini justru berbanding terbalik.
Baru-baru ini seorang bocah berusia 12 tahun ditemukan mengalami kondisi apes akibat ulah nakal kedua orang tuanya.
Ya, ayah dan ibunya terjerat hukum.
Bocah malang ini harus menjalani dampak kehidupan yang malang dan terlantar sebatang kara di jalan.
Melansir informasi dari Kompas.com pada Selasa (12/10/2020), bocah tersebut membuat heboh warga saat ditemukan berada di marka jalan.
Tepatnya di sekitar lampu Merah Simpang Wariji, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah, HR ditemukan dalam kondisi memprihatinkan.
Tubuhnya yang menggigil dan mengalami demam disertai sakit kepala dan batuk-batuk, akhirnya mengundang keramaian warga.
Mengetahui kabar tersebut, Camat Bebesen Arisa langsung menghampiri sang bocah dan mengamankannya.
Menyaksikannya secara langsung, Arisa mengakui prihatin melihat sang bocah sempat menjadi tontonan warga sekitar.
"Saya melintas di Jalan HM Hasan Gayo, arah Kantor Camat Bebesen, kemudian saya melihat ada seorang anak yang sedang tidur di marka jalan," kata Arisa.
Ditemukan dalam kondisi demam dan batuk, HR kemudian segera dibawa ke RSU Fandika dengan dijemput petugas medis yang lengkap menggunakan APD.
"Sekarang sudah dirawat dan langsung dilakukan rapid test karena kita khawatir anak ini terpapar," kata Arisa.
Mengetahui hal tersebut, Arisa lantas menghubungi kepala desa di Blang Kolak I, Asri Kandi.
Keduanya berkoordinasi dengan Kepala Dinas Sosial Aceh Tengah untuk menindak lanjuti nasib dan kondisi HR.
"Kita akan menanggung biaya pengobatan terhadap ini, apalagi kita sudah deklarasikan sebagai kampung ramah anak," ujar Asri.
Ya, usut punya usut HR terlantar akibat kedua orang tuanya sedang terjerat kasus hukum.
Sebelum menanggung nasib malang, HR, mengakui bahwa ayahnya telah diciduk polisi akibat kasus narkoba.
Sementara ibunya harus berurusan dengan polisi akibat melakukan tindak aborsi dan penguburan bayi hidup-hidup.
Mirisnya, tindak aborsi yang dilakukan ibunya melibatkan HR untuk membantu menguburkan bayi tersebut.
Sang ibu yang dikabarkan memiliki hubungan gelap dengan pria lain akhirnya nekat melakukan hal tersebut.
"Si anak ini mengaku, dia anak dari ibu yang menguburkan anaknya hidup-hidup baru-baru ini di Kecamatan Pegasing," ungkap Arisa.
Melansir informasi dari Suryamalang.com, rupanya nasib malang HR ini telah menggegerkan warga sejak Rabu (7/10/2020) atau sejak lima hari lalu.
(*)
Source | : | Kompas.com,Surya Malang |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |