Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Bagi kebanyakan wanita, gumpalan yang terkadang keluar dalam darah menstruasi kerap membingungkan.
Faktanya, itu normal dan diperlukan untuk pembekuan darah.
Dilansir Grid.ID dari Verywell Health, adapun periode menstruasi dimulai ketika hormon memicu tubuh untuk mulai melepaskan lapisan rahim, mengekspos pembuluh darah kecil, dan menyebabkannya berdarah.
Baca Juga: Alami Menstruasi dalam Waktu Singkat, Normalkah?
Sementara darah ini menunggu di rahim untuk melewati serviks dan vagina selama menstruasi, tubuh memproduksi antikoagulan untuk membantu memecah darah dan jaringan agar dapat mengeluarkannya dengan lebih mudah.
Ketika darah bergerak lebih cepat daripada antikoagulan yang dapat diproduksi, gumpalan dapat terbentuk.
Bercampur ke dalam darah menstruasi juga merupakan potongan kecil jaringan dari pembuluh kecil di lapisan rahim, endometrium.
Baca Juga: 6 Pertanyaan Populer soal Miss V, Ssst.. Termasuk Kondisi Vagina saat Bercinta
Nah, terkadang yang tampak seperti gumpalan darah sebenarnya adalah gumpalan sel endometrium atau bisa juga merupakan campuran dari sel tersebut dan gumpalan darah.
Gumpalan merah tua atau kehitaman mungkin muncul selama beberapa hari pertama haid saat aliran paling deras.
Secara umum, jika gumpalan kecil dan jumlahnya tidak banyak, tak perlu khawatir.
Ketika aliran menstruasi lebih deras, gumpalan darah cenderung membesar karena ada lebih banyak darah yang berada di dalam rahim.
Gumpalan yang terbentuk biasanya berwarna merah lebih cerah karena darah mengisi dan keluar dari rongga rahim lebih cepat, sehingga tidak ada waktu untuk menggelap.
Baca Juga: Apakah Darah Menstruasi Berwarna Cokelat Itu Normal? Ini Penjelasan Ahli
Ini juga menjelaskan mengapa jika aliran darah haid deras, lebih mungkin mengalami kram.
Untuk mengeluarkan bekuan darah yang lebih besar, serviks harus sedikit melebar dan menyebabkan rasa sakit yang sangat intens.
Tergantung pada usia dan riwayat kesehatan, berikut ini sejumlah faktor yang dapat meningkatkan volume aliran menstruasi atau menyebabkan pembekuan besar dari rata-rata:
1. Fibroid uterus
Pertumbuhan non-kanker di rahim.
Baca Juga: Wanita Wajib Tahu! Berikut Adalah Penyebab dari Hipermenore atau Kelainan Menstruasi
2. Endometriosis
Dalam kondisi ini, jaringan endometrium di lapisan rahim tumbuh di luar.
Biasanya menuju saluran tuba dan ovarium.
3. Adenomiosis
Ini adalah kondisi di mana jaringan endometrium di lapisan rahim menerobos dan mulai tumbuh di dinding rahim, seringkali membuat rahim lebih besar.
4. Ketidakseimbangan hormon
Hipotiroidisme, sindrom ovarium polikistik (PCOS), perimenopause, dan menopause dapat menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur.
Itu dapat menyebabkan pembekuan dan pendarahan hebat dari lapisan rahim yang tidak dikeluarkan secara teratur.
Baca Juga: 7 Fakta Menstruasi yang Mengejutkan Wanita, Nomor 3 Nggak Disangka!
5. Keguguran
Keguguran bisa terjadi sangat dini, bahkan kadang-kadang sebelum diketahui bahwa kamu hamil, dan mengakibatkan pembekuan serta pendarahan.
6. Bekas luka sesar
Beberapa wanita mungkin mengalami perdarahan abnormal yang berhubungan dengan bekas luka sesar.
7. Kanker di rahim
Ini bisa terjadi, tetapi kecil kemungkinannya menjadi sumber penggumpalan darah.
Baca Juga: Apakah Benar Nyeri Haid Akan Hilang Setelah Menikah?
Jika sedang hamil dan mengalami gumpalan darah, temui dokter karena ini mungkin merupakan tanda keguguran atau kehamilan ektopik yang berpotensi mengancam nyawa (di mana janin telah ditanam di luar rahim).
Gumpalan darah itu sendiri bukanlah kondisi medis atau penyakit, tetapi merupakan gejala dari kondisi lain.
(*)
Source | : | Verywell Health |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |